Minggu, 31 Juli 2011

SEJENAK MERENUNG

Tingkatan iman dilihat dari segi :

1. Komitmennya terhadap islam ;
- Iman
- Amal
- Ilmu
- Dakwah
- Sabar

2. Kwalitas sikap ;
- Dengan kekuasaan
- Dengan lisan/tulisan
- Dengan hati.

3. Motivasi/perilaku ( motivations of behavior) :
- Iklas
- Riya’

4. Kemampuan melaksanakan amal :
- Melaksanakan keseluruhan syariat
- Hanya melaksanakan sebagian syariat
- Menyatakan iman tetapi tidak melaksanakan syariat.

Faktor Pembinaan Iman

Faktor ilmu
Faktor amal shaleh secara Etimologi
Faktor jihat
Faktor penyerahan diri dengan mutlak dan menyeluruh
Faktor Keridhoan Allah
Faktor memakmurkan masjid
Faktor kesediaan mendengarkan bacaanAl-Qur’an
Faktor Dzikir dan fikir.

Ruang lingkup Syariah :
1. Ibadah ; a. Rukun Islam
b. Ibadah lainnya
2. Muamalah ( Hubungan seseorang dengan lainnya)
3. Munakahad ( Hubungan seseorang dengan keluarga)
4. Jinayat ( Pengaturan pidana)
5. Siyasah
6. Akhlak (syukur, sabar, tawadlu)
7. Peraturan lain ( makanan, minum, sembelihan, berburu dll).

Apa yang paling dekat dan yang paling jauh ?
Apa yang paling menyenangkan, dan yang paling tidak menyenangkan?

- Yang paling dekat adalah apa-apa yang akan datang.
- Yang paling jauh adalah apa-apa yang akan ditinggalkan.
- Yang paling menyenangkan yaitu jasad yang masih bernyawa.
- Yang paling menyedihkan yaitu jasad yang tidak bernyawa.

Mukjisat Al-Qur’an adalah Ilmu Tauhid.
Kekerasan semangat/perjuangan itu tidak dapat menembus tirai takdir, kekeramatan atau kejadian-kejadian yang luar biasa dari seorang wali itu, tidak dapat menembus keluar dari takdir, maka segala sesuatu apa yang terjadi semata-mata dengan takdir Allah.
- Istirahatkan dirimu/fikiranmu dari pada kerisauan mengatur kebutuhan duniamu, sebab apa yang sudah dijamin/diselesaikan oleh lainmu tidak usah kau sibuk memikirkannya.
- Tuhanmu yang menjadikan segala yang dikehendaki-Nya dan memilihnya sendiri, tiada hak bagi mereka untuk memilih.
- Mungkin kamu membenci sesuatu, padahal itulah yang baik bagimu, dan mungkin kamu suka pada sesuatu padahal bahaya bagimu dan Allah yang mengetahui sedang kamu tiada mengetahui

Berlaku telitilah mengambil suatu tindakan.
Mentaati kebenaran dan menetapi kesabaran
- Taat pada yang benar dan
- Tetap pada yang sabar
- Baik belum tentu benar
- Buruk belum tentu salah

Sejak Adam dan Hawa sampai dengan sekarang kebanyakan berpaham pada demensi baik / buruk. Kita tambah satu demensi lagi yaitu ‘ benar’
Apa sesungguhnya kebenaran itu ?
Kebenaran Adalah Firman Allah.

Jangan kamu mengikuti apa yang tidak engkau mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati akan diminta pertanggung jawaban.
Allah tidak menciptakan matahari, bulan melainkan dengan haq; Artinya Allah menjadikan semua itu bukanlah dengan percuma, melainkan dengan penuh hikmah

PENJAGAAN KESEHATAN
1. Makanan dan minuman  bergizi
2. Udara yang bersih dan segar  lingkungan sehat
3. Gerak badan , senam, olah raga  teratur
4. Hindari penularan penyakit
5. Hindari cedera tubuh
6. Hindarkan rangsangan / tekanan batin

Iliyyin adalah kitab catatan perbuatan orang berbakti
Sijjin adalah kitab catatan perbuatan orang durhaka

(Al-Lail, Malam SQ 92 ayat 13) “ Dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akherat dan dunia
Walillah ilham  Dan bagi Allah segala puji.
Apa artinya orang yang mendapat ilham ? yaitu orang-orang yang dapat memuji secara rutin keagungan Allah, tanpa batas.

Islam mengandung makna : selamat, patuh, taat, tunduk kepada Tuhan semesta alam.
Janganlah engkau mudah membongkar kalau tidak tahu ilmunya mengembalikan.

Diri ini bukan apa-apa dan bukan berarti apa-apa. Yang mempunyai apa-apa itu adalah hanya Allah, maka berserah dirilah kepada Allah yang memiliki-Nya.

Bela diri/ jaga diri secara Micro Cosmos artinya cara pandang dirinya termasuk tentang lingkungan dan pengendalian diri.
Kita temukan titik terdalam didalam jiwa sendiri,disebut DULKIS HOSPES ANIMAE –titik temu antara manusia dengan Illahi.

Siapakah bahuljan itu ?
Adalah penghuni bumi sebelum manusia.

“ Demi waktu sepenggalah naik
Dan demi malam apabila telah sunyi
Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada pula benci.
Sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan
Kelak Tuhanmu memberi karunia-Nya kepadamu, lalu hati kamu menjadi puas” (Adh-dhuha SQ; 93 ;1-11)

“ “ Katakanlah , Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhan Yang menguasai subuh.
Dari kejahatan makhluk-Nya.
Dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita.
Dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menyembulkan buhul-buhul.
Dan dari kejahatan orang dengki apabila ia dengki” (Al-Alaq).

“ Adz’kuruuni adz’ kurkum”  “Ingatlah kalian kepada-ku, niscaya Aku akan memperhatikan kalian “

Do’a adalah intinya ibadah.

08091999
“Ya Allah terangilah hati kami dengan Nur-Mu.
Ya Allah berikanlah kami Warid / petunjuk langsung dari-Mu, sehingga cita-cita kami luhur dan suci

Rumah di dunia , dibangun bertahun tahun kerja keras, siang malam, peras keringat.
Rumah di akherat, dibangunnya lebih dari itu, tidak cukup hanya santai5 X 5 menit (wajib) , tetapi harus cari tambahan juga kerja keras, , air mata agar rumah kita nanti yang begitu indah tiada tara itu bisa jadi sempurna.
Caranya ?
Tingkatkan iman , takwa, pengamalannya. Pengamalan disini tidak perlu …. Harus Lillahi Ta’ala . (berserah diri hanya kepada Allah).

Apabila Aku sempurnakan kejadianmu, Aku tiupkan dari Ruh-Ku kepadamu, maka bertasbihlah memuji Tuhanmu, jadilah kamu diantara orang-orang yang sujud (sholat)

Laa ilaaha ilallahu wahdah…
“Tiada Tuhan selainAllah yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya.
Kerajaan dan puji-pujian adalah kepunyaan Allah, yang menghidupkan dan mematikan, dan Dialah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu “

Berapa lama kamu tinggal di Bumi ?
Sehari / setengah hari, maka tanyakan pada orang-orang yang menghitung.
Kamu tidak tinggal di bumi melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui ( Al-Mukmin 99-100)
Sehingga diantara mereka mati lalu ia berkata,” Ya Tuhanku, kembalikanlah saya ke dunia, mudah-mudahan saya mengerjakan pekerjaan yang baik , dst …
Kalau sudah tahu dari cermin seperti itu mengapa kita tidak berbuat baik dan beramal sholeh yang banyak dan hanya memohon ridho Allah SWT.

Tidak akan kecewa orang selalu mencari kebaikan, dan tidak akan menyesal orang yang selalu bermusyawarah, dan tidak akan melarat orang yang selalu hidup sederhana. (HR. Tabrani) dari Anas.

Hidup ini bagaikan tempat pengembaraan.
Untuk apakah dunia bagiku?
Aku di dunia bagaikan berhenti sebentar di bawah pohon, kemudian pergi meninggalkannya.

Ya Allah ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajadku, berilah rezeki kepadaku, berilah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan bagiku, berilah ampunan padaku.

14031999
YA ALLAH BERILAH AKU PETUNJUK
YA ALLAH BERILAH AKU MAKAN
YA ALLAH BERILAH AKU PAKAIAN
YA ALLAH BERILAH AKU AMPUN

Atas kemurahan Allah bahkan semua dosa manusia akan diampuni kecuali mensekutukan Allah.

150399
Ya Allah Tuhan yang menjadikan langit dan bumi yang mengetahui yang ghoib dan yang nyata, Tuhan segala sesuatu dan yang memilikinya,.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau ( Allah) .
Aku berlindung dengan Engkau dari pada kejahatan setan dan godaannya yang menyesatkan.

JALAN KE SURGA ?
Bagi tiap-tiap sesuatu ada jalannya, dan jalan ke surga adalah Ilmu.
KUNCI SURGA ?
Bagi tiap-tiap sesuatu ada kuncinya, dan kunci surga itu mengasihi orang miskin dan anak yatim.
Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang, tidak ada syak wasangka lagi tentang itu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.
Apabila hari arafah bertepatan dengan hari jum’at maka semua ahli Araffah diberikan ampunan, dan itu adalah seutama-utamanya hari dunia.
Pada hari itu Rasulullah melakukan Hajji Wada’ dimana beliau sedang wukuf dikala turun firman Allah yaitu : ( Al Maidah 3).
‘Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu.”

Apakah kenikmatan dan kebahagiaan hidup itu ?
Adalah kepasrahan diri kepada Allah dan kecintaan kepada-Nya.
2172002
Demi cahaya Illahi dan kecintaan kepada-Nya maka alirkanlah air kepada siapa saja yang kekurangan /membutuhkan.

20072001
Aku adalah percikan api suci, didalam diriku ada Asma Allah, dalam diriku ada Sifat Allah, didalam diriku ada Dzat Allah. La illaha illallah wahdahula syarikallahu lahul mulku walahul hamdu yuhyi wayyumitu wa’ala kulli syai’in khadir.
La khaula walla quwwata illabillahil ‘aliyil adzim.

Hati yang selalu hidup menjadi penerang dan berguna bagi kelestarian, keagungan alam semesta beserta isinya , langgeng sampai menghadap Yang Maha Kuasa.
Menjadi pelita disaat kegelapan, menjadi penyejuk dikala kegersangan hati anak Adam.

04052001
Ketahuilah ,Hai ...... !!!
Sesungguhnya tiada atas dan bawah itu . Yang ada hanyalah berkekekalan dengan Allah Ta’ala.
Sesungguhnya engkau bersal dari –Nya, dan selalu bersama-Nya, kemudian engkau kembali kepada-Nya.
Ketahuilah itulah dirimu yang sesungguhnya . Itulah pribadimu yang diciptakan-Nya terdiri dari 4 (empat unsur) sehingga dirimu hidup.

Untuk masuk ke alam malakut , apabila dirimu sendiri sudah tiada daya, Artinya kita telah dimatikan oleh –Nya, kemudian dibawa-Nya ke ruang dan waktu yang tidak bisa kita berfikir sendiri ataupun berakal sendiri, semua itu terjadi dengan kehendak-Nya ( Ia hidup dan berdiri sendiri ).

Setelah dirimu ditemukan dalam kepahitan disitulah engkau akan diangkat / ditaruh disebuah media yang amat sangat indah, engkau ditenggelamkan dalam lautan semerbak bunga, yang selanjutnya akan dibimbing mencapai kesempurnaan yang hakiki, menyatu dengan Allah dalam alam Ahadiah. Itulah mata keyakinan yang tampak dalam mata batin manusia kekasih Allah. ( siang bolong 11092002)

Jumat, 22 Juli 2011

TUGAS HAMBA ALLAH


Sebelum berjalan jauh seseorang perlu menyiapkan bekal untuk persiapan di jalan , untuk menyiapkan bekal tersebut harus diupayakan atau dicari sebelum kita berangkat bepergian. Jika dalam perjalanan sudah punya bekal kita bisa pergi dengan tenang, sebab apabila haus tinggal minum, jika lapar tinggal istirahat makan. Lain halnya jika kita pergi dengan terpaksa dan belum mempunyai persiapan sama sekali, sungguh sangat menyedihkan, secara logika kita pasti akan kehausan dan kelaparan di jalan. Padahal perjalanan itu tidak akan bisa kembali pulang kerumah semula , karena sudah terlalu jauh.dan bahkan rumah kita yang dulu sudah tidak ada ( telah ditelan tanah). Perjalanan panjang itu untuk selamanya tiada batas kurun waktu atau masa.

Para pembaca budiman, tentu anda tahu kemana arah pembicaraan kita ini. Tentu yang kita bicarakan mengenai bekal apa yang kita persiapkan sebelum maut menjemput kita; sebelum nyawa keluar dari jasad ; sebelum malaikat Izroil bertamu kerumah kita untuk mengajak pergi jauh tanpa batas.

Kalau kita pergi mengembara di jagad raya ini bekalnya sudah barang tentu air / minuman, makanan dan pakaian/selimut agar tidak kehausan, kelaparan ataupun kedinginan. Namun jikalau kita berangkat berpulang ke-Rahmatullah, air dan makanan sudah tidak diperlukan lagi. Tetapi bekal yang berupa amal kebajikan selagi masih menghirup udara segar saat ini yang perlu kita persiapkan sebelum kita pergi.

Menurut para Kyai dan Dai bekal yang dipersiapkan dalam perjalanan menuju Allah berupa:
1. Amal Jariyah
2. Ilmu yang bermanfaat
3. Doa anak yang sholeh / sholikhah.

Amal jariyah adalah serangkaian kegiatan kehidupan di muka bumi selama hidup kita, yang kita laksanakan dengan tulus ikhlas yang hanya kita persembahkan kepada Yang Maha Kuasa Tok Til, artinya tiada tendensi lain selain mohon Ridho Allah SWT.

Seberapa besar ilmu yang kita miliki, sekalipun sebesar gunung , tetapi tidak kita amalkan tidak akan berguna sama sekali, bahkan akan memberatkan kita kelak di hari kemudian untuk mempertanggung jawabkan ilmu itu. Lain halnya dengan ilmu yang kita amalkan , walaupun sedikit bahkan mungkin satu ayat, tetapi akan bermanfaat baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain.

Do’a anak sholeh dapat meringankan beban penderitaan orang tua yang kehabisan bekal diperjalanan menuju Sang khaliq. Hal ini tidak boleh terlalu kita harap-harapkan dan kita bangga-banggakan, sebab kita tidak tahu persis apakah anak-anak kita nanti berbakti kepada orang tua atau tidak.walaupun kita tidak kurang-kurang menasehatinya. Ia berbakti atau tidak merupakan rahasia Allah . Oleh karenanya disarankan, hendaklah kita mencari sendiri bekal itu semaksimal mungkin, dan tidak terlalu berharap kepada kiriman dari anak-anak, kalau ada syukurlah jika tidak ya nasib.

Rukun Islam

Salah satu ilmu yang harus kita miliki dalam menyiapkan bekal tadi diantaranya adalah kita pahami tentang rukun Islam, rukun Iman dan wajib Islam.
Rukun Iman telah kita bahas dalam buku berjudul “ Kunci Rahasia Jalan Menuju Allah”.
Dalam bab ini akan kita bahas mengenai Rukun Islam.

Kita ketahui bersama sejak pelajaran di SD bahwa Rukun Islam ada 5 (lima) yaitu :
1. Mengucapkan kalimat syahadat;
2. Mengerjakan Sholat;
3. Mengeluarkan Zakat;
4. Berpuasa ;
5. Mengerjakan ibadah haji.

Keterangan :
1. Mengucapkan dua kalimat syahadat, yakni menyatakan serta mengakui bahwa tidak ada Tuhan yang wajib disembah di jagat raya ini kecuali Allah SWT, dan mengakui bahwa Nabi Muhammad s.a.w. itu adalah utusannya.

Secara syariat Islam, untuk menjadi seorang Islam diwajibkan mengucapkan lafadz syahadat yaitu ‘ASYHADU AN LAA ILLAAHA ILLALLAAH ; WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLAH.’
Artinya : “ Aku bersaksi bahwasanya tiada Tuhan yang wajib disembah melainkan Allah; dan aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah”.
Dua kalimat diatas mengandung syahadat Tauhid ( Meng-Esakan Allah), dan syahadat Rosul ( pengakuan Nabi Muhammad adalah utusan Allah). Hal tersebut harus diucapkan secara lisan dan diresapi didalam hati secara mendalam.
Dua kalimat syahadat itu merupakan tonggak awal yang merupakan gerbang menjadi seorang muslim.

Allah telah memberi wahyu kepada Musa as “ Barang siapa yang bertemu dengan Aku padahal ia ingkar kepada Achmad, niscaya Aku masukkan dirinya kedalam neraka “
Siapa Achmad wahai Tuhanku ? Allah berfirman “ Tidak pernah Aku ciptakan satu ciptaan yang lebih mulia menurut pandanganKu dari padanya, telah Ku-tuliskan namanya bersama Ku di Arasy, sebelum Aku ciptakan tujuh lapis langit dan bumi; Sesungguhnya surga itu terlarang bagi semua makhluk Ku, sebelum ia dan umatnya terlebih dahulu memasukinya ………” ( Hadist Qudsi ).

Inilah gunanya mengapa kita harus bersyahadat Tauhid dan juga bersyahadat Rasul.
Selanjutnya mengerjakan kewajiban-kewajiban yang lainnya.
Sebelum berbicara lebih jauh, barang kali para pembaca atau seseorang yang baru masuk Islam ,yang latar belakang mereka berasal dari ahli logika , ahli filsafat atau bahkan mungkin dari ahli batiniah mungkin mereka akan bertanya, dari mana kita tahu hal itu ?. Karena kebanyakan mereka tidak mudah untuk bersaksi tanpa penyaksian yang fakta nyata, atau yang masuk logika.
Untuk itu pengarang sengaja memaparkan makalah tersebut agar dapat kita pahami bersama baik yang sudah Islam maupun yang baru mau masuk . Hal ini dirasa sangat penting dalam rangka mempertebal kayakinan kita terhadap agama yang kita peluk.
Dalam berkeyakinan biasanya pertama-tama kita mendengar dari orang lain baik itu Ustad ,Kyai maupun guru ngaji. Dari suatu keyakinan berkembang menjadi ainul yakin ( mata keyakinan ) , lantas berkembang menjadi haqul yakin ( keyakinan mutlak ) . Dari jenjang pertama hingga ketiga ini mempunyai fase-fase pemahaman antara lain:

a.Secara akal (dalil logika) suatu misal; Anda duduk di kursi , tentu anda tahu siapa pembuat kursi itu. Tentu tukang mebelair. Tidak mungkin ada barang tanpa ada penciptanya. Demikian pula kalau kita telusuri adanya bumi, langit, apa-apa yang ada di antara bumi dan langit, apa-apa yang kelihatan dan apa-apa yang tidak kelihatan (khusus untuk ahli batin yang sudah sering memasuki alam maya) coba kita fikir , apakah ini ada dengan sendirinya tanpa ada Sang Pencipta ? Tidak mungkin bukan ? Lalu siapa penciptanya ? Dari penalaran ini keyakinan sudah mulai kita mengerti , inilah pemahaman tentang keyakinan.( kebenaran nalar/logika ).

b.Kalau penalaran kita sudah sampai pada perasaan bahwa Sang Pencipta itu Tuhan yang mencipta dan mendidik alam semesta ini, berarti hati kita sudah mulai masuk ke fase ainul yakin, sebab ainul yakin ini adalah mata keyakinan yang datangnya dari Tuhan sang pencipta alam semesta ini. Mengapa demikian ? Sebab orang yang sudah bisa berfikir dan memahami adalah merupakan karunia yang besar dari Tuhan. Berawal dari logika yang kita pahami di atas . Disini seseorang telah mendapat cahaya hati , sehingga mata keyakinan kita sudah mulai bisa melihat sebagai .(kebenaran ilmu).

c.Fase yang ketiga yaitu haqul yakin. Disini merupakan pengembangan dari ainul yakin, mata hati kita telah melihat bebenaran yang haq . Inilah derajat penyaksian yang hakiki. Tiada jarak antara hamba dengan sang khaliq. Telah menyatu menjadi satu adanya. “ Ya Allah aku ada di dalam diri-Mu, Engkau ada di dalam diriku, biarlah kuasa-Mu yang bekerja di dalam diriku melebihi apa yang aku pikirkan dan aku minta “
Kita telah mencintai sang Khaliq dan dicintai oleh-Nya yang semua itu semata-mata hanya karena sifat kasih dan sayang Tuhan kepada diri kita. Pernahkah anda mencintai seseorang atau dicintai seseorang ? Jika ya , maka anda tahu sendiri jawabannya. Kita tahu kebutuhan kekasih kita ,tanpa ia minta kita telah penuhi kebutuhannya ,demikian pula sebaliknya orang yang mengasihi kita akan memenuhi kebutuhan kita tanpa kita memintanya. Demikian pula hukumnya antara hamba dan Sang Khaliq. Tidak ada maksud sedikitpun untuk mencelakakan kita , walaupun tampaknya hal yang disuguhkan kepada diri kita ini dirasa tidak enak atau kita merasa tersiksa. Pasti demi kebaikan kita, dibalik itu pasti ada hikmah yang sangat besar yang tanpa kita ketahui. Demikian pula halnya , jika kita lagi mendapat bala’ kita tidak boleh buruk sangka / su’uzon kepada kekasih kita yaitu Sang khalik dalam hal ini Allah SWT.
Keyakinan ini mutlak harus kita pegang, merupakan kebenaran hakiki / mutlak , tidak diragukan lagi.Ini adalah pelajaran keyakinan secara tauhid ,sedangkan penyaksian Rasul/ syahadat rasul, kita pelajari tentang penciptaan Nur Mohammad. Allah menciptakan Nur Muhammad sebelum menciptakan segala sesuatu. Segala sesuatu itu berasal dari Nur Muhammad. Oleh karenanya Muhammad adalah pembawa rahmat bagi alam semesta. Nabi Muhammad tidak pernah membenci ciptaan Allah di muka bumi ini.
Dalam hal cinta kepada Rasul , hal di atas sangat berpengaruh dalam proses pelaksanaan tugas seorang hamba kepada Tuhannya. Mengapa ? Tidak sampai do’amu tanpa melalui Mohammad. Artinya adalah kita berasal dari Nur Mohammad, sudah barang tentu kita harus tahu diri. Dalam bahasa Jawa dikatakan “ Wong iku kudu ngerti mergane” kalau kita tahu dari mana kita . Kalau boleh kita umpamakan : Gethuk tidak mungkin meninggalkan singkong; nasi tidak boleh meninggalkan berasnya. Demikian pula manusia tidak boleh melupakan Rasulnya, karena secara dhohir Rasul yang membawa ajaran hingga sampai kepada kita. Secara batin dialah asal muasal diri kita. Apalagi kalau sampai melupakan yang menciptakan kita. “Naudzubila stuma naudzubilah”
Dalam hal cinta kepada Rasul silahkan anda pelajari buku “ Kunci Rahasia Jalan Menuju Allah” dalam bab hakekat kehidupan, antara lain kita ini siapa, dari mana, untuk apa diri kita ini dan sebagainya.

Nur Muhammad telah tercipta sebelum jagad raya tercipta oleh Allah
Nur Muhammad = Nur Illahi = Terang
Muhammad berarti sifat yang amat terpuji
Jadi “ La illaha Ilallah Muhammad rasulullah “ telah ada sebelum jagat raya diciptakan.
Lafad inilah ciptaan Allah yang pertama dan paling utama.

2.Mengerjakan sholat lima waktu sehari semalam. Kewajiban ini akan terasa ringan jika cinta kita pada Allah telah mendalam. Tidak ada rasa berat sedikitpun jika kita telah ikrar cinta kepada-Nya. Ibaratnya kita telah menyatu dengan kekasih kita. Tidak hanya itu bahkan semua kekuatan itu semua berasal dari pada-Nya , itulah hukum qodlo dan qodar Allah. Sesungguhnya sholatku, ibadahku hidupku dan matiku hanya berasal dari Allah dan hanya untuk –Nya. Tiada kekuatan manusia tanpa karunia-Nya.

Perintah sholat bermula dari kejadian izro’ mi’raj Nabi besar Muhammad s.a.w . Perintah sholat yang semula 50 X ( lima puluh kali ) sehari semalam hingga sampai 5 X ( lima kali ) sehari semalam. Perintah sholat diterima oleh Nabi langsung dari Allah. Untuk pelaksanaan shalat dalam al-qur’an memang tidak terlalu jelas “ Hadapkanlah mukamu lurus-lurus saat menghadap kepada-Ku” Dalam pelaksanaannya Rasulullah mencontohkan bagaimana tata cara shalat itu. “ Shalatlah sebagaimana aku shalat” Sabda rasulullah.
Shalat adalah ibadat yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir ( Allahu Akbar )dan diakhiri dengan salam (Assalamu’alaikum ).
Kedudukan shalat dalam agama islam tidak dapat ditandingi oleh amal ibadat manapun. Merupakan tiang agama, tak dapat tegak kecuali dengan itu. Juga merupakan tulang punggung dari semua amal perbuatan lainnya.

Shalat digolongkan menjadi 2 ( dua ) yaitu :
a. Shalat wajib
b. Shalat sunat.

Yang termasuk shalat wajib ada 5 antara lain ;‘Ashar, Maghrib, ‘isya’, shubuh.
Dhuhur.

Adapun jumlah rakaatnya adalah sebagai berikut :
1. ‘Asyar Jumlah rakaatnya 4;
2. Mahgrib jumlah rakaatnya 3;
3. Isya’ jumlah rakaatnya 4;
4. Subuh jumlah rakaatnya 2; dan
5. Dhuhur jumlah rakaatnya 4 .

Jadi jumlah shalat wajib ada 17 rakaat dalam sehari semalam.
Macam-macam sholat sunat selain yang mengiringi sholat wajib, masih banyak lagi antara lain :
a.Sholat sunat yang dikerjakan sendiri ;
- Sholat Rowatib ( Yang mengiringi sholat wajib di atas )
- Sholat Dhuha
- Sholat Tahiyatul Masjid
- Sholat Tahajud
- Sholat Hajad
- Sholat Istiharah ( memilih atau minta dipilihkan )
- Sholat Witir

b.Sholat sunat yang dikerjakan secara berjamaah;
- Sholat Tarawih ( bisa dikerjakan sendiri )
- Sholat Gerhana
- Sholat Istiqo’ ( mohon turunnya hujan)
- Sholat Hari Raya ; ( ‘Idul Fitri , ‘Idul Adh-ha )
- Sholat Taubah
- Sholat Muthloq ( tidak ditentukan waktunya dan tidak ada sebabnya, rakaatnya juga
tidak ada batasnya berapa saja , dua ataupun empat )
- Sholat Tasbih
- Sholat Awwabin ( khusus sholat sunat rawatib sesudah Mahgrib )
- Sholat Ihram dan Thowaf

3.Mengeluarkan Zakat.
Zakat artinya kadar harta yang tertentu , yang diberikan kepada yang berhak menerimanya, dengan beberapa syarat.

Firman Allah dalam Surat An-Nissa; 77  “ WA ‘AQIIMUUSHSHOLATA WA AATUUZ ZAKAATA “ Artinya : Dirikanlah sholat dan bayarlah zakat hartamu.

Firman Allah dalam surat Al-Baqarah: 277  “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengamalkan salih, lagi mendirikan sembahyang dan membayarkan zakat, untuk mereka itu pahala di sisi Tuhannya dan tak ada ketakutan atas mereka dan tiada mereka berduka cita”

Benda yang wajib dizakati

1.Binatang ternak :  Unta , sapi, kerbau, dan kambing.
2.Emas dan Perak
3.Biji makanan yang mengenyangkan
4.Buah-buahan
5.Harta perniagaan
6.Hasil Tambang
7.Rikaz ( Harta terpendam )
8.Zakat Fitrah

Nisab zakat sapi dan kerbau

30 – 39 ekor 1 Ekor anak sapi atau seekor kerbau 2 tahun lebih

40 – 59 ekor 1 Ekor anak sapi atau seekor kerbau 2 tahun lebih

60 – 69 ekor 2 Ekor anak sapi atau seekor kerbau 1 tahun lebih

70 ekor - … 1 Ekor anak sapi atau seekor kerbau dan 1 ekor anak sapi atau

seekor kerbau 2 tahun lebih

NISAB ZAKAT KAMBING

40 – 120 ekor : 1 ekor kambing betina atau 1 ekor domba betina 2 tahun lebih
1 tahun lebih
120 – 200 ekor :2 ekor kambing betina atau 2 ekor domba betina 2 tahun lebih

201 – 399 ekor :3 ekor kambing betina atau 3 ekor domba betina 2 tahun lebih

400 ekor - …. :4 ekor kambing betina atau 4 ekor domba betina 2 tahun lebih

Mulai 4 ekor kambing dihitung tiap-tiap 100 ekor kambing zakatnya 1 ekor kambing atau domba umur sebagaimana tersebut di atas Jadi 500 ekor kambing zakatnya 5 ekor,
600 ekor kambing zakatnya 6 ekor dan seterusnya.

Nisab emas - perak dan zakatnya
Nisab emas timbangannya 93,6 gram zakatnya = 1/40 X 2,5 % = 2,125 gram.
Nisab perak 200 dirham / 624 gram zakatnya = 1/40 X 2,5 % = 5 dirham atau 15,6 gram

Nisab biji dan buah-buahan jika dalam jumlah 930 liter 1 nisab artinya setiap 930 liter nisabnya X 1/10 atau 10 % = 86,49 liter ( diairi dengan air hujan /tanpa beli/biaya)
Jika diairi dengan biaya atau beli maka zakatnya 930 X 1/5 atau 5 % = 46,5 liter.
Wajib zakat biji dan buah bila sudah dimiliki, yaitu sesudah masak. Zakat itu wajib dikeluarkannya tunai apabila sudah terkumpul dan yang menerima sudah ada.

Nisab hasil tambang
Hasil tambang emas –perak apabila sudah 1 nisab, wajib dikeluarkan zakatnya pada waktu itu juga dengan tidak disyaratkan sampai 1 tahun , seperti pada biji-bijian dan buah-buahan.
Zakatnya hasil tambang adalah 1/40 atau 2,5 %.

Zakat rikaz ( harta terpendam )
Rikaz adalah emas / perak yang ditanam oleh kaum jahiliyah ( sebelum Islam ) bila kita mendapatkan wajib kita mengeluarkan zakatnya sebanyak 1/5 % atau 20 %.

Zakat fitrah
Setiap orang Islam setiap hari raya I’dul fitri diwajibkan membayar zakat fitrah sebanyak 3,1 liter dari makanan yang mengenyangkan menurut tiap-tiap tempat (negeri)

4.PUASA
Siyam / saumu ( Puasa) adalah menahan dari segala sesuatu, seperti menahan makan, minum, nafsu, menahan berbicara yang tidak bermanfaat dan sebagainya. mulai terbit fajar sampai terbenam matahari dengan niat dan beberapa syarat.

Puasa ada 4 macam :
1.Puasa wajib
2.Puasa sunat
3.Puasa makruh
4.Puasa haram , yaitu puasa pada hari raya Idul Fitri, hari raya Haji, tiga hari setelah hari raya haji yaitu tanggal 11,12,dan 13

RAHASIA-RAHASIA PUASA

Puasa itu ada 3 ( tiga ) tingkat , yaitu :
1.Puasa umum
2.Puasa khusus
3.Puasa khususul khusus.
Puasa umum adalah menahan perut dan kemaluan dari menunaikan kebutuhan.
Puasa khusus adalah menahan pandangan penglihatan, lidah, tangan kaki, dan seluruh anggota badan dari dosa.
Puasa khususul khusus adalah puasa hati dari cita-cita yang rendah dan fikiran duniawi

Puasa khusus dan khususul khusus ini adalah puasanya tingkat para nabi dan sodiqin dan orang –orang yang didekatkan kepada Allah.

Kesempurnaan puasa khusus dan khususul khusus ini ada 6 hal , antara lain ;
1.Memejamkan dan menahan mata dari melebarkan pandangan kepada sesuatu yang tercela dan dibenci.
2.Memelihara lidah dari berbicara tanpa arah, dusta, menggunjing, mengumpat, berkata buruk, kasar, permusuhan dan pertengkaran, diperintahkan diam dan selalu mengingat Allah SWT.
3.Menahan pendengaran dari sesuatu yang makruh, sebab sesuatu yang haram diucapkan haram pula didengar. Firman Allah ( Surat Al-Maidah 42) “ Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram”.
4.Menahan seluruh anggota baik kaki maupun tangan dari dosa dan makruh, menahan perut dari yang sub’hat waktu berbuka .
5.Tidak makan makanan yang halal saat berbuka dengan memenuhi perutnya /tidak boleh berlebihan.
6.Setelah berbuka puasa hendaklah hatinya antara takut dan harap. Karena tidak tahu apakah puasanya diterima (termasuk orang yang didekatkan kepada Allah) atau tertolak (termasuk orang yang dimurkai).

Itulah ma’na-ma’na bathin mengenai puasa.
Ketahuilah saat manusia itu gelimang dengan syahwat maka ia jatuh paling bawah dan menyusul kelompok binatang, tetapi setiap ia dapat memotong syahwatnya, maka ia naik setinggi-tingginya Illiyin dan menyusul ke ufuk Malaikat.

Mengapa ada puasa yang dengan puasanya itu tidak mendapatkan kecuali lapar dan haus ?
Jawabnya adalah ; Sebab ibadah orang - orang yang mempunyai keyakinan, ilmu dan ketaqwaan walau sebesar atom lebih unggul dari pada ibadah yang sebesar gunung dari orang-orang yang tertipu / orang-orang bodoh.

A.PUASA SUNAT
Puasa suanat itu menjadi kuat pada hari-hari yang utama. Hari – hari utama itu ada pada setiap tahun,bulan maupun minggu.

Adapun dalam tahun setelah ramadhan adalah ;
• Hari ‘Arafah
• ‘Asyura
• 10 hari pertama bulan Dzul hijah
• 10 hari pertama bulan Muharram.

Adapun yang berulang dalam satu bulan adalah;
•Awal bulan
•Pertengahan bulan ( tanggal 13,14,15)
•Akhir bulan

Adapun pada satu minggu terdiri dari ;
•Hari senin
•Hari Kamis
•Hari jum’at

Itulah hari-hari yang utama , maka disunatkan berpuasa karena pahalanya dilipat gandakan oleh Allah dengan berkah waktu-waktu ini.


B.PUASA MAKRUH;
Adapun yang dimaksud dengan puasa makruh adalah dikarenakan 2 (dua) hal yaitu;
1. Berpuasa di dua hari raya dan hari –hari Tasyriq pada seluruh tahun. Apabila puasa- puasa sunat tersebut jika bertepatan .
2. Jika ia tidak menggemari puasa sunat dan ia menjadikan puasa sebagai kekangan bagi dirinya .

Buah dari segala puasa adalah rahasia Allah sendiri .

“ Telah Aku luluskan kewajiban-Ku,
Aku telah meringankan hamba-Ku,
Dan telah Aku sempurnakan ilmumu”

Cukuplah sudah kitab rahasia-rahasia puasa, segala puji bagi Allah dengan seluruh pujian-Nya.
Semoga Allah melimpahkan rahmat, kesejahteraan dan kemuliaan atas junjungan kita nabi besar Muhammad saw, dan seluruh yang terpilih dari penduduk bumi dan langit.
Allah lah yang menolong dan mencukupi segalanya, dan Allah sebaik-baik penerima penyerahan diri.

5.MENGERJAKAN IBADAH HAJI.

Pelaksanaan ibadah haji adalah merupakan realitas dari rukun islam yang ke 5 ( lima ) sekaligus peningkatan wajib islam jika mampu.
Merupakan orang-orang yang dimuliakan Allah orang yang mendapat kesempatan untuk dapat melaksanakan wajib haji ke Baitullah.
Maksud dan tujuan mengerjakan haji adalah merupakan peningkatan kwalitas beragama seseorang sehingga dapat memahami makna haji yang sesungguhnya . Untuk berangkat haji tidak sekedar memiliki harta yang cukup , kemudian berangkat dan berangkat. Tetapi jauh dari itu ia harus memahami mengapa dirinya harus berhaji dan berumrah.
Seseorang yang berangkat haji harus tahu kitab dan ayat yang mendukung sehingga ia dapat melaksanakan dengan ilmu yang cukup memadai. Selanjutnya mampu melaksanakan dan mengamalkan dalam peri kehidupan sehari-hari baik ia sebelum berangkat , maupun setelah pulang dari Mekah dan Madinah. Mampu mempelajari alam jagat raya beserta isinya yang semua itu memberi gambaran dan peringatan bagi manusia yang tahu akan diri dan tahu akan Kekasihnya yaitu Allah SWT sepanjang hidupnya tanpa mengenal alpa dan lupa sedikitpun.

“ SIAPA-SIAPA YANG MENGENAL DIRINYA, PASTI MENGENAL TUHAN ALLAH-NYA. BARANG SIAPA MENCARI ALLAH DARI LUAR DIRINYA SUNGGUH-SUNGGUH JALAN YANG SESAT “

Mengapa kita harus berhaji ?
Setiap muslim yang mampu diwajibkan melaksanakan haji kebaitullah ,diharapkan dan diharuskan untuk mencapai haji mabrur. Hendaknya ia benar-benar mengenal Allah SWT dengan pasti dimana keberadaan-Nya, sehingga do’anya, ibadahnya, munajadnya dengan Sang Pencipta , Sang Pengatur segala urusan dapat diterima dan tepat sasaran.
Mengapa demikian ? Banyak kaum muslimin yang asal dapat berangkat dan mendapatkan titel haji di depan namanya yang mentereng tetapi perilaku kehidupan sehari - hari tidak mencerminkan sifat dan sikap seorang haji. Bahkan ada yang bila tidak disebut-sebut titel hajinya ia marah sebab ia telah habis banyak ongkos / biaya berangkatnya ke Mekah dan Madinah.
Kebanyakan mereka tidak tahu apa makna haji. Haji adalah ibadah , ibadah yang utama dan yang lebih baik adalah yang tidak diketahui orang lain dan tidak pula tenar akan ibadah itu. Jangan kita silau akan penghormatan manusia kepada kita , jika hal itu masih terjadi dalam diri kita berarti masih ada unsur riya’ , ujub, dan sombong dihadapan orang lain bahkan di hadapan Sang Pencipta. Tidakkah kita punya rasa malu, padahal kita tak tahu apakah haji kita itu diterima atau tidak.
Betapa menangisnya ia jika ia tahu ada jamaah haji yang didatangi malaikat lalu dikatakan kepadanya : “ Hai Fulan, dari enam juta orang haji tahun ini di lembah ini hanya ada 6 ( enam )orang yang diterima hajinya, bagaimana akan halmu ? “
Wahai malaikat celakalah aku , padahal aku berkeyakinan setelah aku datang ke Baitullah ini aku berharap akan diampuni segala dosaku dan diterimanya aku didepan Tuhanku dengan sejahtera. Tetapi….. , betapa malangnya aku , dan apakah aku termasuk orang yang diterima Tuhanku diantara sebanyak orang yang disini ?

Wahai jamaah haji yang berbahagia kesombongan apa yang kau pakai mahkota dikepalamu?
Tidak lebih baik kau berendah diri kepada Allah dan mohon ridho-Nya dari dapat diterimanya amalan haji kita.

Tetapi jangan berkecil hati kaum haji sekalian ! Sebab tiap –tiap orang dari keenam itu masing-masing membawa 10 ( sepuluh ) orang. Tiap-tiap orang dari 10 (sepuluh) orang itu membawa lagi 100 (seratus ) orang teman hajinya untuk sampai pada Allah . Silahkan anda berfikir !

Pelaksanaan ibadah haji oleh seorang hamba Allah adalah mengandung makna yang menyeluruh , baik mulai dari pelajaran ilmu tulisan , aturan penciptaan alam jagat raya, penjiwaan / pendalaman, praktek pelaksanaan kejadian di lapangan.
Disana akan diuji antara pelajaran teori dan dihadapkan dengan kondisi fisik dan non fisik ( goib ) dari apa yang pernah didarmakan sepanjang hidupnya dilapangan dunia tempat kita mengkais rezeki untuk berangkat maupun untuk menghidupi diri dan keluarga , semuanya akan tergambar dalam bukti fisik maupun non fisik di tempat pelaksanaan haji tersebut.
Serahkan semuanya dengan hati ikhlas untuk menerima apapun keputusan Allah kepada diri kita dan segalanya kita berserah diri kepada Allah semuanya. Seperti keikhlasan Nabi Ismail saat akan disembelih ayahandanya atas perintah Allah. Orang yang sudah berhati-hati dalam mengkais kehidupan ini masih banyak duri dan onak yang menggiring kita kearah haram/ samar, apalagi yang masih tutup mata untuk menghalalkan berbagai cara, naudzubilah stuma naudzubillah.

Mudah-mudahan Allah mengampuni kita dan menjadikan kita semua ini menjadi haji yang mabrur tulen /asli dihadapan Allah maupun dihadapan manusia yang tampak dari perubahan perilaku kita sehari-hari sebagai manifestasi kita dalam berkiprah dilapangan dunia ini.

Mari kita waspadai dan kita fikirkan.
“ Akan keluar pada akhir jaman orang mencuri/ mencari dunia dengan kedok agama, muka pakai bulu domba, lidahnya manis melebihi manisnya madu, tetapi hatinya hati srigala”

“ Akan tiba di suatu masa, pada umat manusia tiada tinggal dari Al-Qur’an kecuali tulisannya saja, dan islam tinggal namanya saja” ( Hadist Nabi Muhammad saw )

Melihat dari hadist nabi tersebut , tidak kurang para haji yang hanya ingin mendapat predikat plus dikalangannya bahkan yang lebih parah lagi dari hajinya ia mempengaruhi , menipu daya orang lain dengan menggunakan predikat hajinya itu.

Setelah kita pelajari bersama bahwa naik haji akan menjadi ujian pengertian yang hakiki kepada kita terutama mengenai :
- Jalan menuju Allah;
- Bait Allah atau rumah Allah;
- Kiblat.

Jalan menuju Allah (bukan jalan raya ) tetapi “Shirotol Mustaqiem” yaitu jalan yang sempit dan sukar ibarat titian serambut dibelah tujuh, ini merupakan makna kias yang harus kita pecahkan, kita kaji lebih dalam sehingga mencapai kebenaran haq,  Jalan rohani menuju Allah SWT.
Jalan yang lurus menuju kepada Allah adalah :
( Ar-Rum : 30 ) “ Maka luruskanlah ( hadapkanlah ) mukamu kearah agama, serta condong kepadanya. Itulah agama Allah yang dijadikan-Nya manusia sesuai dengan dia. Tiadalah bertukar perbuatan Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya. “

Bait Allah atau rumah Allah apakah itu Ka’bah ? Benarkah ada disana ? Apakah sebenarnya rumah Allah yang rohaniah ? Untuk menjawab tersebut kita perlu bimbingan dari Allah SWT secara pendalaman ilmu dan perjalanan yang dawam. Secara syariat memang benar Ka’bah ada disana tetapi bukan rumah Allah yang hakiki, insya Allah.
Ka’bah atau bait Allah bermakna “ hati suci “ bersih dari segala kotoran yang badaniah dan rohaniah / fitrohnya .
Ka’bah mukmin bait Allah = Masjid Rohani
Allah bersabda bahwa Allah amat dekat, lebih dekat dari pada kedua urat nadi lehermu !!
Kiblat apakah di Mekah ? Apa makna kiblat yang rohaniah ?  Allah yang dituju.
Selanjutnya disana kita temukan :

- Makam Ibrahim; ( bukan kuburan , tetapi kualitas iman/taat) kepada Allah swt
- Makam Ismail; ( Sikap jiwa yang lkhas ) terhadap kehendak

ALlah
- Batu Hajar Aswad; ( Bukan batu yang disembah, tetapi Allah/ dzat Allah )
- Masjid; (masjid kalbu = Rumah-Ku = Kalbu Suci ) “ Jangan engkau mendirikan sembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya,sesungguhnya mesjid yang berazaskan taqwa dari permulaan hari berdirinya lebih baik engkau mendirikan sembahyang di dalamnya” ( At-Taubah SQ 9: ayat 108 )
- Muftazam ; ( pintu hati yang suci )
- Air Zam-zam ; ( kumpul-kumpul air di padang pasir merupakan kebutuhan manusia ( nazar, kebutuhan ). Allah adalah kebutuhan manusia, oleh karenanya jangan sampai putus hubungan tali silaturahmi dengan Allah sekarang dan untuk selama-lamanya  Dzikir dawan / sholat dhaim.

Apa sebenarnya makna dari semua itu ?

Dari semua yang kita dapatkan disana , disesuaikan ayat-ayat Allah SWT yang muhkamat maupun yang muthasyabihat, maka setelah kita mendapat panggilan Allah untuk hadir.

“ Aku menerima panggilan-Mu Ya Allah ! “
“ Di mana Rumah-Mu Ya Allah “
“ Di mana Engkau Ya Allah “
Diharapkan hamba yang “Naik Haji” sudah mengenal Allah SWT dengan kebenaran. ‘itulah awal ibadah ‘

Mengapa baru disebut awal ibadah ?
Orang yang hajinya mabrur berarti merupakan awal ibadah yang baru benar-benar mempunyai kwalitas dan kwantitas yang dapat diandalkan, diacungi jempol. Karena apapun yang mereka perbuat hanya dipersembahkan kepada Allah SWT Tok Til, dan sesungguhnya semua itu juga berasal dari Allah pula.
Artinya sang haji harus mampu menyikapi dari semua makna diatas

Hai para jamaah haji !!
Sekarang engkau di Mekah dihadapkan dengan fisik, sedangkan engkau menyembah siapa ? Engkau dihadapkan kepada kiblat, perlu engkau ketahui, perhatikanlah baik semua timur dan barat adalah Kiblat-Ku ! Semua tertuju kepada Ka’bah.
“ Bukanlah kebaikan bahwa kamu hadapkan mukamu arah timur dan barat tetapi yang kebaikan itu ialah orang beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab dan nabi-nabi………( Al-Baqarah SQ 2 : Ayat 177 ) Serta Aku ingatkan sewaktu di Mekah ( Ka’bah) . Janganlah menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun !

Engkau berthowaf / engkau berkeliling tujuh keliling . Sudahkah kau dapatkan dalam mencari jalan panggilan-Ku ? Untuk mencari jawabannya diperlukan intelektual seseorang hingga mampu mengupas semua itu. Al-Qur’an adalah Maha amat ilmiah, tetapi membacanya harus njlimet karena mengandung aspek fisik dan non fisik. Dengan mengenal Al-Qur’an / kitab-kitab Allah, rasul-rasul Allah, malaikat-malaikat Allah, hari kemudian serta ciptaan Allah akhirnya kita akan mengenal Allah dengan kebenaran yang haq.

Terima kasih Ya Allah atas kesempatan dan kepercayaan kepada hamba, semoga Engkau memberikan ilmu-Mu serta kawan-kawanku semua mengerti dengan kebenaran serta tiada gangguan makhluk dilangit yang ketujuh dan bumi yang ke tujuh dan ucapanku yang berasal dari-Mu dapat didengar dengan baik .

“Apabila jagad cilik wus ngemu Nur cahyo kang duweni kekuatan madangi alam jagad sak isine sak iki nganti sak lawase sayekti ngabekti marang Gusti Kang akaryo jagad kanthi lumintu.”

“ Bukti kasunyatan kagambar saka pelaksanaan kehambaan lan eling kehambaane.”

Cahaya hati yang paling dalam yang bersifat abadi.

“ Ilangno sifat angkara murka lan pengin duweke wong liyan ( ojo iri lan dengki ) keluwihane wong, terimoen Kanugrahaning saka kang Maha Widhi, yekti bakal ngemban amanahe Allah swt sehingga manungsa duweni hak ngucapake “ BISMILAHI ARRAHMAN ARRAHIM “ kang mandi, nyata maujud.

“Ngucap kang wus mangerteni dununge ilmu kang sejati “

“ Dengan nama-Nya”
“ Demi nama-Nya”
“ Bersama-Nya “
“ Atas nama-Nya “

Sebagai perwujudan dalam mempraktekkan /melaksanakan darmanya hidup sebagai wujud pemahaman makna yang Muhkamad dan yang Muthasyabihat, sehingga tiada jarak antara yang manusiawi dan Illahi  artinya titik temu antara hamba dan Tuhannya.( Dolkis Hospes Animae )

Manusia yang tahu akan dirinya yang sesungguhnya akan sanggup mengemban amanah Allah.

Allah menekankan kepada hambanya serta mewanti-wanti untuk belajar Al-Qur’an yang maha ilmiah, universal dan mutlak.

Manusia sebagai pengemban amanah Allah untuk mengatur alam jagad raya sebagai mana firman-Nya dalam ( surat Al-Ahzab : 72 ) “ Sesungguhnya telah Aku unjukkan amanah (perintah) kepada langit , Bumi dan gunung-gunung lalu enggan memikulnya dan takut menerimanya, kemudian amanah itu dipikul oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu aniaya lagi bodoh “

( Surat Al- Qomar SQ: 54 ayat 15 ) “ Sesungguhnya Kami tinggalkan demikian itu menjadi ayat ( tanda kekuasaan Kami ). Adakah orang yang mengambil peringatan (dari padanya ) ?

Allah memberikan amanah kepada manusia sekaligus memberikan Nur-Nya dan Ilmu-Nya kepada manusia itu.
Untuk itu sesuai dengan kehendak Sang Pencipta yaitu Allah SWT memberikan rahmat dan karunia-Nya berupa “NUR”kepada manusia dan kepada alam jagad raya.


Sebagaimana tertuang dalam ( Surat An-Nur SQ : 24 ayat 35 ) “ Allah (memberi ) Nur (cahaya) langit dan bumi umpama cahaya-Nya, seperti sebuah lubang didinding rumah, di dalamnya ada pelita. Pelita itu didalam gelas. Gelas itu seperti bintang yang berkilau-kilauan. Pelita itu dinyalakan dengan minyak yang diberkati, yaitu minyak zaitun yang ( tumbuh ) bukan di timur dan bukan pula di barat, minyak itu hampir bercahaya dengan sendirinya, meskipun tiada disentuh api. Cahaya berdampingan dengan cahaya. Allah menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya kepada cahaya-Nya itu. Allah menunjukkan beberapa contoh untuk manusia. Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”

Alam semesta yang tadinya tidak ada ( adam ) , memang gelap, sedang yang mendhohirkannya sehingga berupa kenyataan hanyalah kekuasaan Allah padanya. Karena itu siapa yang melihat benda alam ini , kemudian tidak terlihat olehnya kebesaran kekuasaan Allah yang ada pada benda itu sebelum dan sesudahnya, berarti ia telah disilaukan oleh cahaya. Bagaikan ia melihat cahaya yang kuat lalu ia mengira tidak ada bola yang menimbulkan cahaya itu, maka semua seisi alam ini bagaikan sinar, sedang yang hakiki terlihat hanya semata-mata kekuatan Zat Allah swt. Dan segala sesuatu itu pasti akan rusak dan hancur kecuali Dzat Allah.


Wahai para haji !!! untuk tidak tersesatnya , jangan kita salah memandang apa yang kita temukan dan dapati di Mekah dan Madinah, jangan sekali-kali kita disilaukan oleh cahaya dan tertutup baginya, dan jangan mengira tidak ada bola yang menimbulkan cahaya itu. Barang siapa melihat bayangan dan tidak melihat yang membayanginya disini terhijabnya. Ketahuilah yang menimbulkan cahaya itu adalah Dzat Allah yang tiada rusak dan hancur, yang awal tiada berawal dan yang terakhir tiada akhir, dan tiada yang dapat menyamainya “ LAISA KAMISLIH SAIUN “
Semoga kita menjadi haji yang mabrur, dan kami ucapkan salam bagi para sahabat kerabat kaum haji / muslimin seantero alam jagad raya ini .
Wasalamu alaikum Wr Wb.



Surabaya, Minggu Wage 1 Juni 2002
Penulis,
KARNO

Kamis, 21 Juli 2011

KUNCI RAHASIA JALAN MENUJU ALLAH


KUNCI RAHASIA

JALAN MENUJU ALLAH






MARILAH KITA MULAI MEMBUKA PINTU HATI KITA WAHAI MUSLIMIN DAN MUSLIMAT PEMBACA BUDIMAN, MARILAH KITA MULAI MELANGKAH DENGAN TONGGAK AWAL DENGAN UCAPAN BISMILAHHIR RAHMANNIR RAHIM DENGAN BERBEKAL HATI SUCI , IKLAS, LUHUR, JUJUR, DAN SABAR TANPA BATAS UNTUK MENCAPAI KEESAAN ALLAH  SEHINGGA KITA BISA SAMPAI MENCAPAI KEDUDUKAN MANUSIA SEMPURNA ATAU INSAN KAMIL.



SEMUA INI BISA TERCAPAI
HANYA
KARENA KARUNIA ALLAH SEMATA




OLEH :
K A R N O



                                                             






B A B     I
 
DASAR MELANGKAH

Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat :
Al-Baqarah  ( 2:269 ) è Dia memberikan hikmah ( ilmu yang berguna ) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa mendapat hikmah itu, sesungguhnya ia telah mendapat kebajikan yang banyak; Dan tiadalah yang menerima peringatan melainkan orang-orang yang berakal.

Al- Zukruf  ( 43:43 ) è Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan kepadamu, sesungguhnya  kamu berada di atas jalan yang lurus.

Al-Maidah ( 5:105 ) è Hai orang-orang yang beriman , jagalah dirimu sendiri, dan tiadalah membahayakan kepadamu orang-orang yang telah sesat, bila kamu telah mendapat petunjuk.  Kepada Allah tempat kembalimu sekalian, lalu Allah mengabarkan kepadamu apa-apa yang telah kamu amalkan.

Al-Fathir ( 35:32 ) è Kemudian Kami pusakakan kitab itu untuk orang-orang yang Kami pilih diantara hamba-hamba Kami. Diantara mereka ada yang aniaya kepada dirinya (tidak menurut isi kitab itu ) dan diantaranya ada yang sederhana ( menurut sekedar tenaganya) dan diantaranya ada yang maju ( juara ) memperbuat kebaikan dengan ijin Allah. Itulah karunia yang besar.

An-Nahl ( 16:114 ) è Maka makanlah rezeki yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (rezeki) yang halal dan baik, dan berterima kasihlah atas nikmat Allah , jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.

Dari ayat-ayat  di atas merupakan tonggak awal melangkah kita  untuk menuju kepada Allah dengan hikmah dari Allah sendiri. Berpegang teguh kepada agama Allah dan juga atas petunjuk Allah pula. Karunia yang besar itu telah terlebih dahulu dimulai dengan mensuci bersihkan diri kita dengan makanan – makanan yang halal yang masuk kedalam tubuh kita. Hal ini harus kita jaga dan kita upayakan agar hati kita suci, selanjutnya diharapkan dapat bersifat dan bersikap luhur budi pekerti dan sabar tanpa batas.
Sedikit-demi sedikit sifat-sifat terpuji itu akan masuk ke dalam hati nurani kita , insya Allah.


ALLAH BERSIFAT RAHMAN DAN RAHIM
Dalam Asmaul Husna , Sifat Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang ( Maha Rahman dan Maha Rahim ) menempati urutan pertama dan kedua. Hal tersebut menunjukkan kepada kita bahwa Allah kasih sayang terhadap makhluknya tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lain. Baik yang taat kepada-Nya maupun yang ingkar . Tetapi bagi hamba-Nya yang taat dan yang telah dipilihnya, ia akan selalu iklas menerima putusan Allah dan selalu baik sangka (husnudzon ) atas kehendak-Nya.
Ketahuilah hamba yang demikian itu belum minta saja Allah telah memberinya, sebelum berdo’a Allah telah mengabulkan hajadnya, sebelum minta ampun , Allah telah mengampuninya kepada hambanya yang benar-benar taqwa.
Sesungguhnya Allah tahu akan hal kita, tak usah kita meminta kepada-Nya. Hal ini berlaku terutama kepada hambanya yang hatinya tiada lain kecuali Allah.














BAB II      H I D U P

HAKEKAT HIDUP

Dalam menjalani proses hidup dan kehidupan ini  kita seharusnya tahu  terlebih dahulu  :
Sebenarnya kita ini siapa ?
Dari mana ?
Untuk apa?

Sebelum lebih dalam kita bahas hal-hal di atas baiklah kita mulai dulu dari yang lebih mudah dahulu yaitu dalam hidup kita ini ada tatanan dan aturan hidup baik yang berhubungan antara manusia dengan manusia, maupun antara manusia dengan Tuhannya.( Hamblum minanas dan hablum minallah)

Dalam tatanan kehidupan Islam ada Rukun Iman dan Rukun Islam.
Rukun Iman ada 6 (enam) yaitu :
·         Iman kepada Alllah
·         Iman kepada Malaikat.
·         Iman kepada kitab-kitab Allah.
·         Iman kepada para   Rasul.
·         Iman kepada Hari kiamat.
·         Iman kepada Qodlo dan Qodar.

Pengertian iman adalah : Suatu keyakianan bermula dari percaya hingga sampai keyakinan mutlak ( Haqul Yakin).

IMAN KEPADA ALLAH.

Mengapa kita harus yakin bahwa Allah itu benar adanya? Secara akal , adanya manusia ini pasti ada yang menciptakan, demikian pula makluk-makluk yang lain. Adanya semua itu karena adanya Sang Pencipta, yaitu Allah Swt.
Kalau berbicara lebih jauh, bahwasanya Allah sebelum menciptakan yang lain-lainya, menciptakan terlebih dahulu yaitu NUR MUHAMMAD. Nur Muhammad berasal dari Ruh Allah, sedang Ruh Manusia dan lain-lainnya berasal dari Ruh/Nur Muhammad.
Itulah sebabnya seluruh isi alam semesta ini baik yang kasat mata maupun yang tidak kelihatan oleh mata kita semua patuh dan tunduk kepada manusia Umat  Mohammad atas ijin Allah Swt.
Mengapa manusia yang ber ‘RUH’   dan berbadan kasar (Wadak) ini diciptakan terakhir oleh Allah ? Karena manusia diciptakan oleh Allah sebagai kalifah di muka bumi otomatis semua kebutuhan manusia sudah disiapkan oleh A llah terlebih dahulu. Ini juga merupakan bukti sifat Rahman dan Rahim dari Allah.
Nabi Adam diciptakan dari tanah hitam kering dan hina. Sebenarnya Si Adam tercipta dari empat unsur  ( Tanah ,air, api, udara) lalu ditiupkan sebagian RUH kepadanya lalu  jadilah Nabi Adam. Saat kejadian /penciptaan , beliau langsung mengucapkan ‘ Kalimah syahahah ‘ ( LA ILAHA ILALLAH MUHAMMAD RASUL ALLAH ) Allah bertanya pada Nabi Adam : Mengapa engkau tahu hal itu hai Adam ? Nabi Adam menjawab bahwa  ia melihat ke atas  (Arsy). Tanpa diberintahu oleh Allah pun beliau telah melihat Nur Muhammad berdampingan dengan Allah (LA ILAHA ILALLAH MUHAMMAD RASUL ALLAH) Padahal (Muhammad manusia) belum diciptakan saat itu.

Oleh karena itu nanti kalau sudah  tercipta “Muhammad yang manusia” yang datang ke dunia beliau menjadi Nabi dan Rasul Allah, yang membawa Rahmat bagi seluruh alam semesta tanpa membeda-bedakan satu makluk dan yang lainnya. Karena pada hakekatnya semua yang ada  ini berasal dari RUHnya.
Dengan demikian kita harus meyakini bahwa Allah itu benar-benar ada adanya, tidak bisa kita pungkiri, Dialah yang awal tiada berawal dan yang akhir tiada berkhir dan Dia tiada yang dapat menyamainya LAISA KAMISLIH SAIUN.

IMAN KEPADA MALAIKAT-MALAIKAT ALLAH.                                                              

Malaikat berasal dari kata ‘Malak’ jamaknya ‘malaai’ka’ akar kata dari ‘a’lak/a’luuka’ berarti “risalah” atau menyampaikan pesan .Jadi fungsi Malaikat adalah menyampaikan pesan kepada manusia. Malaikatlah yang bertugas membawa berita (kitab) dan juga tugasnya mereka masing-masing yang berhubungan dengan kehidupan manusia. Misalnya :


1 . Jibril Tugasnya menyampaikan wahyu.
2 . Mikail Tugasnya mengurus hujan dan rezeki.
3 . Isrofil Tugasnya membunyikan seruling saat kiamat.
4 . Izroil Tugasnya mencabut nyawa .
5 . Rokib Tugasnya menullis amal baik manusia.
6 . Atid Tugasnya menulis amal jahat manusia.
7 . Munkar dan
8 .Nakir Tugasnya menanyai perbuatan baik dan buruk dalam kubur.
9 .Malik Tugasnya menjaga neraka .
10.Ridwan Tugasnya menjaga pintu surga .
                                                 
Untuk itu umat Islam diwajibkan untuk mempercayai/mengimani adanya malaikat-malaikat Allah tersebut.
Malaikat diciptakan oleh Allah dari cahaya, Malaikat itu tidak ada yang ingkar kepada Allah dan selalu sami’na wa toqna, karena malaikat tidak diberi nafsu tetapi diberi akal oleh Allah.


BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH.
Kitab-kitab yang diturunkan kepada Nabi-Nabi kita , yaitu kitab Jabur, Taurat, Injil dan Al-Qur’an harus kita imani.
(Surat Al-Baqarah 2:136) “ Kami telah beriman kepada Allah dan KITAB yang diturunkan kepada kami dan apa-apa yang diturunkan kepada Ibrahim ,Ismail, Ishaq, Yaqup, dan anak-anaknya, (begitu juga kepada kitab) yang diturunkan kepada Musa dan Isa, dan apa-apa yang diturunkan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka, tiadalah kami perbedakan seorang juga diantara mereka itu, dan kami patuh kepada Allah “.
(Surat Ali imran 2:3 ) “ Dia menurunkan Kitab (Qur-an) kepada Engkau  (Ya Muhammad) dengan membenarkan (kitab) yang sebelumnya, dan Dia menurunkan kitab Taurat dan Injil “.

 Kita ketahui bahwa ketiga kitab tersebut isinya telah termuat semua di dalam Al-Qur’an, karena Al-Qur’an adalah kitab terakhir. Isinya sudah lengkap dan Allah sendiri yang menjamin kebenaran dan menjaga keselamatan kitab. Ditilik dari isinya kitab Al-Qur’an mengandung makna terang ( Muhkamat), ada yang bermakna tersembunyi (Muhtasabihat).
Apabila kita  mempelajari Al-Qur’an lalu kita temukan kata-kata yang tidak paham Tafsir ataupun taqwilnya kita diharuskan untuk mengimaninya. Karena didalamnya terdapat kebenaran mutlak , hanya daya nalar kita saja yang belum sampai. Untuk itu harus kita baca berulang-ulang lama-lama Allah sendiri yang mengajar kita tentang taqwilnya, asal kita tetap istiqomah atau terus- menerus (dawam).

CATATAN:
Untuk memahami Al-Qur’an itu sendiri , sesungguhnya Allah yang memberi penerang hati kita melalui ilham, Warid, petunjuk langsung; Taqwil dari yang makna muhtasabihat tadi. Jadi yang mengandung makna muhtasabihat kita mohon bimbingan Allah untuk menafsirkannya. Bukan mengira-ira apalagi akal-akalan. Ingat jika kemauan sendiri dan akal-akalan pasti sesat.
Kitab adalah media ,alat yang berisi aturan-aturan, hukum-hukum, larangan-larangan, petunjuk, cerita yang sempurna untuk dipelajari dan diamalkan oleh orang terdahulu maupun yang datang belakangan, sedang isinya tetap solit berlaku sampai akhir jaman.


BERIMAN KEPADA RASUL  ALLAH.

Umat Islam diwajibkan beriman kepada Nabi dan Rasul Allah. Sejak Nabi Adam hingga Nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad.
Nabi Muhammad merupakan Nabi terakhir tertera dalam Al-Qur’an (Surat Al- Ahzab 33: 40) “Muhammad itu bukan bapa salah seorang  diantara laki-laki kamu, tetapi dia Rasul Allah dan KESUDAHAN Nabi. Allah Maha Mengetahui tiap-tiap sesuatu”
Didalam Al-Qur’an ada 25 Nabi yang harus kita imani.
Dalam hadist Riwayat Ibnu Mardawaih, dari Abu Dzar r.a Nabi dan rasul itu berjumlah 124.000.
Tugas Nabi dan Rasul terdapat dalam Al-Qur’an Surat Asy-Syuura (43:13) dan Surat Al-Anbiya’ (21: 21-25). (Silahkan buka Al-Qur’an anda ).
Setiap Nabi dan Rasul melanjutkan ajaran Nabi dan Rasul sebelumnya. Dalam Surat  Al-Fathir(35:24) “ Sesungguhnya Kami utus engkau dengan (membawa) kebenaran untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Tidak adalah suatu umat, melainkan telah ada padanya pemberi peringatan. (Nabi dan Rasul )

IMAN KEPADA HARI KIAMAT

Kematian pasti akan datang.
Menurut berbagai sumber kiamat digolongkan menjadi 2(dua) yaitu : Kiamat sugra (kiamat kecil) dan kiamat kubra (kiamat besar).
Kiamat sugra adalah matinya seseorang (keluarnya ruh dari jasad). Jasad manusia yang tersusun dari 4(empat unsur; tanah,air, api, udara) dengan kehendak Allah menjadi manusia yang ganteng, dan cantik ini apabila ruhnya telah terlepas dari jasad maka akan mati . Ruh yang keluar ini tetap hidup sesuai perjalanan yang telah ditentukan oleh Allah. Apabila amal manusia di dunia itu baik maka akan kembali kepada-Nya dengan sejahtera pula (surga). Demikian pula halnya jika di dunia amal perbuatannya keluar dari hukum-hukum Allah , kembalinya juga seperti apa yang dia perbuat (neraka). Dunia ini ibarat ladang tempat menanam dan menuai sedangkan buahnya nanti di akherat. Hatimu sekarang laksana engkau nanti di akherat, bila sekarang hatimu selalu berkaitan dengan Dzat-Ku demikian pula nanti di akherat laksana hatimu yang sekarang.
Setelah tahu hal tersebut di atas maka mulai sekarang kaitkanlah hatimu selalu kepada Allah.

Kiamat Kubra (Kiamat besar).
Kiamat kubra adalah tergulungnya alam semesta ini, gulung kelir dalam istilah pewayangannya seperti halnya dalam Al-Qur’an Surat Az-Zilzaal (101:1-8) Kesudahan segala rissalah, dan akhirnya kembali semuanya kepada Allah dan sesudah itu Allah sendiri yang tahu ( Allah yang akhir tiada berakhir)

IMAN KEPADA QODLO DAN QODAR ( TAKDIR).

Merupakan kekuasaan dan kehendak Allah sendiri apapun yang terjadi terhadap diri hamba-Nya,
Allah mempunyai HAK VETO (hak mutlak) dan tidak ada makluk apapun dan siapapun yang dapat merubah ketentuan  Allah tanpa izin-Nya. Hal demikian harus benar-benar kita imani. Demikian pula apapun yang terjadi terhadap diri manusia, tentang hidup, mati, rezeki, jodoh,termasuk Rahmat, karunia, petunjuk sesungguhnya semua telah ditentukan oleh Sang Khaliq sendiri. Manusia tidak dapat berbuat apa-apa, manusia ibarat bayangan di cermin, jadi apa kata yang bercermin . Atau ibarat wayang, tidak bisa bergerak sendiri tanpa dalang, termasuk skenarionya juga terserah dalang. Inilah yang harus kita pahami bersama. Secara dhohir manusia harus berupaya, ihktiar dan berupaya untuk mencapai apa yang menjadi hajad kita. Pada akhirnya apapun yang terjadi di final nanti terserah kembali kepada Allah pula.( La qaula wala quwata ila billah)
Tetapi yakinlah dan selalu husnudzon kepada apa putusan Allah sebab barangkali hal itulah yang sebenarnya baik bagi kita. Allah Maha Rahman dan Maha Rahim. Ketahuilah pada hakekatnya kita belum minta saja Allah sudah memberinya, kita belum berdoa Allah telah mengabulkan kehendak kita, sebelum minta ampun Allah telah mngampuni kepada hamba-Nya yang benar-benar taqwa. Sesungguhnya Allah telah tahu akan hal kita ,tak usah kita meminta kepada-Nya. Ini berlaku terutama kepada hamba-Nya yang hatinya tiada lain kecuali Allah Swt.

KESIMPULAN
Dari penjelasan Rukun Iman di atas , kita sudah punya gambaran atas pertanyaan :Sebenarnya kita ini siapa ?
Ditilik dari asalnya kita ini berasal dari anak Adam. Adam adalah bapak dari segala jasad (tubuh), sedangkan Muhammad adalah bapak dari segala Ruh. Ruh Mohammad sendiri berasal dari ruh Allah.
Kita hidup di dunia nyata ini tidak lama istilahnya hanya “ mampir ngombe” Artinya hanya singgah sebentar untuk minum air, tak seberapa lama minum itu , setelah hilang rasa haus dan dahaga kemudian puas dan cukup. Setelah itu melanjutkan perjalanan yang hendak kita tempuh itu  .Demikian  juga  hidup   kita     di dunia ini  walaupun hanya amat sangat singkat . Bahkan ada beberapa sumber yang menyebutkan dari suatu bentuk perhitungan tertentu menyatakan bahwa hidup kita di dunia ini hanya sekitar 1,44 menit dalam hitungan hari Tuhan. Sebab 1 (satu) harinya Allah sama dengan 1000 tahun hari di dunia ini ( harinya manusia).
Walaupun sangat singkat hidup kita di dunia ini , tetapi mempunyai arti yang amat penting untuk perjalanan hidup selanjutnya yaitu di akherat nanti .
Allah memberikan kesempatan kepada kita  untuk berbuat amal kebajikan , hanya di alam dunia ini saja,  jika sudah di alam kubur dan seterusnya sudah tak bisa lagi berbuat amal kebaikan alias sudah putus segala amalan.
Mengapa di alam dunia ( kita berwujud manusia ; ada jasad, bergerak/hidup dan juga ada Ruhnya) ini tempat ladang kita menanam kebajikan ?
Sebab dalam  alam manusia  (alam insan) jika bisa menjadi manusia sempurna ( insan Kamil ), di sini kita bisa menembus  dari alam 1(satu) sampai dengan 6 (enam) yang disebut dengan penyatuan diri dengan alam ke 7 ( tujuh) /Martabat tujuh .
Masalah martabat tujuh kita bahas dalam bab tersendiri yang menyangkut dengan TAJJALI DZAT).
Dalam alam insan manusia sempurna ( INSAN KAMIL) MAMPU MEMASUKI SEMUA ALAM TADI DENGAN KEBASYIRAN HAQ.
Apabila kita berhasil di alam dunia ini dengan penggalian yang mendalam, antara lain dengan sangat hati-hati dalam berkiprah keduniaan yaitu menghindari larangan-larangan Allah dan melaksanakan sekuat-kuatnya perintah-Nya. Insya Allah kita mampu menembus semua alam tadi dengan mata keyakinan. Dengan bekal  SELEMBAR KAIN HALUS SEBAGAI PENGIKAT KEIMANANMU [( Sumpah hati untuk janji setia kepada Allah / Bai’at )] ( samar). DEMI CAHAYA ILLAHI DAN KECINTAAN KEPADA-NYA MAKA PELIHARALAH MAKANANMU DEMI KESUCIANMU. ( Apa yang kita makan harus berasal dari sumber yang halal , demikian pula bentuk makanan juga harus yang halal) Artinya bukan khamar, bukan daging babi, darah ataupun bangkai.

Sekarang kita sudah tahu sebenarnya kita ini siapa ? ,  Dari mana ? ,  Untuk apa ? ,
Semua telah terjawab dengan jelas.
Bahwa kita ini sebenarnya bukan siapa-siapa, bukan apa-apa, dan tidak ada apa-apanya, artinya kita ini sangat kecil , lemah tidak berdaya sama sekali dibanding kebesaran Allah.
Kita dari mana ? Secara dhohir kita berasal dari setetes air mani yang sangat hina, bahkan sangat menjijikkan.Secara hakekatnya Bapak Ruh kita dari Ruh Muhammad, sedangkan Bapak tubuh kita dari Adam .
Tetapi setelah menjadi manusia ,banyak yang menjadi penantang yang nyata. Tidak demikian seharusnya manusia yang tahu akan dirinya.

Keberadaan kita ini untuk apa ?
Jelas bagi kita bahwa kita tahu asal diri kita ini. Sedang hidup kita juga jelas , tidak lain dan tidak bukan kecuali untuk berbakti kepada Sang Pencipta.( Tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk menyembah-Ku )
Apapun yang kita lakukan hanya untuk Allah ; Sesungguhnya hidupku , matiku, shalatku, ibadahku, puasaku, hanya untuk Allah semata.
Jadi perbuatan yang kita lakukan itu harus dengan ikhlas , hanya untuk mencari ridho Allah bukan untuk di wah orang, bukan untuk gagah-gagahan, bukan untuk…….., bukan untuk ….., bukan untuk ……, dan bukan untuk apa-apa , atau siapa-siapa kecuali hanya untuk Allah Sang Pencipta .
Tiada lain selain Allah semata , itulah  tujuan akhir dari perjalanan hidup ini.
Mudah-mudahan pembaca sekalian, didalam hati kita ini benar-benar mencintai  Allah dan Allah menetapkan kecintaan-Nya kepada kita pula.Amin.
           
                          
       BAB    III

BEKAL DALAM MENEMPUH KESUCIAN BATIN

JALAN KESUCIAN BATIN
Untuk mendapatkan kesucian batin seorang salik harus membersihkan diri dulu dari segi lahiriahnya  Kesucian lahir yaitu kita selalu dalam keadaan wudhu.
Keutamaan wudhu Hadist mengatakan : Barang siapa berwudhu dan menyempurnakan wudhunya kemudian bersembahyang dua rakaat dan ia tidak berbicara sedikitpun tentang duniawi selama itu maka ia akan keluar dari dosa-dosa seperti ia dilahirkan oleh ibunya.

Sabda Nabi : Barang siapa yang dzikir kepada Allah ketika wudhunya, maka Allah akan mensucikan seluruhnya, dan barang siapa tidak dzikir kepada Allah, maka Allah tidak mensucikan dirinya kecuali apa yang terkena air.
Barang siapa yang wudhu dalam keadaan masih suci, maka Allah akan menulis untuknya  dengan wudhu itu 10 kebaikan.
 Wudhu di atas wudhu yang lain adalah cahaya di atas cahaya yang lain, semua ini untuk memperbaiki wudhu.
Orang yang suci adalah seperti orang berpuasa, ASHADUALA ILAHA ILALLAHU WAHDAHULA SYARIKALAHU WAASHADU ANNA MUHAMMADAN AB’DUHU WARASULUHU,  lalu menengadahkan tangan serta pandangannya ke langit setelah wudhu.
Lalu shalatlah sunat wudhu 2(dua) rakaat sebelum shalat wajib, maupun shalat sunat lainnya, karena ini sangat utama. Menurut cerita, Rasulullah bertanya kepada Bilal, perihal amalan apa sehingga bunyi trumpah Bilal terdengar di depan kamar Nabi ketika di surga. Bilal menjawab : Saya selalu melaksanakan sholat sunat wudhu 2 (dua) rakaat sehabis wudhu.
Jika kita tahu keutamaan seperti itu mengapa tidak kita lakukan seperti yang dilakukan Bilal ?

Kesucian batin kita tempuh  dengan jalan :

1.    Taubatan Nasyukha , yaitu kita benar-benar minta ampun kepada Allah . Biasanya penyerahan diri secara penuh kepada Allah dilakukan pada waktu tengah malam setelah shalat tahajud. Bila Allah telah mencuci hati kita  dan mengampuni dosa-dosa kita, kaca hati kita telah menjadi bening karena sifat “Qudus Allah” akan terpancar kedalam hati hamba-Nya yang benar-benar telah suci.
2.    Berlaku Wara’ , yaitu berjaga-jaga diri , menjauh dari segala sub’hat dan haram. Biasanya orang-orang yang dalam dirinya masih banyak makanan maupun perbuatan haram , perlakuannya cenderung tamak dan rakus dan sulit untuk mengendalikan dirinya . Yang haram harus benar-benar kita tinggalkan, sedang yang  ragu ( sub’hat) saja kita harus tinggalkan .
3.    Tawakal .( Mengandalkan segala sesuatu hanya kepada Allah ) Mengapa tawakal merupakan hal yang sangat penting dalam usaha pencapaian kesucian batin ? Karena Allah mencintai dan mencukupkan segala keperluan hambanya yang tawakal kepada Allah. Sebagaimana perintah Allah dalam  Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 23 dan Surat Al-Furqaan ayat 58 , Setelah dua ayat perintah-Nya tadi kita laksanakan, maka kita akan dicintai dan dicukupi seperti halnya tertera dalam Al-Qur’an Surat Ath-Thalaq ( 65:3 ) “ Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah , niscaya Allah akan mencukupkan ( keperluan) nya”.    Surat Ali Imran ( 3: 159 )  “ Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal”.
4.    Puasa . Orang yang taqwa kepada Allah selalu melaksanakan perintah-perintah-Nya tak terkecuali perintah puasa. Baik puasa wajib  pada bualan Ramadhan maupun puasa-puasa sunat . perintah puasa ini tidak hanya berlaku kepada kita saja , bahkan berlaku pula kepada orang-orang terdahulu . Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat  Al-Baqarah (2: 183 ) “ Hai orang-orang yang beriman diperlukan atas kamu berpuasa, sebagaimana telah diperlukan atas orang-orang yang sebelum kamu; mudah-mudahan kamu bertaqwa.
Berpuasa ( lapar ) juga untuk mencairkan gajih hati dimana terdapat kelembutannya dan ia adalah kunci mukhasyafah sebagaimana kekerasan hati menimbulkan hijab. “sempitkan jalannya setan dengan lapar “
Nabi Isa a.s berkata : Laparkan perutmu barangkali engkau melihat Tuhanmu.
Sahl r.a berkata : Abdaal tidak bisa menjadi Abdaal kecuali dengan 4 (empat) perkara; *Mengempiskan perut, tidak tidur malam hari, diam tidak bicara, dan mengasingkan diri dari      orang lain.
Lapar membantu untuk tidak tidur di malam hari, dan saling menguatkan dalam menerangi hati sebaliknya tidur membuat hati menjadi beku, keras dan mematikannya, kecuali sekedar keperluan / kebutuhan.
Perangilah nafsumu dengan lapar dan haus, dan tiada amal yang lebih disukai Allah Ta’ala dari lapar dan haus. 
Pada hakekatnya puasa  itu ada 3 (tiga) derajat
·         Puasa  Umum è Menahan perut dan kemaluan dari memenuhi syahwat.
·         Puasa Khusus è Mencegah lisan, pendengaran, tangan serta anggota tubuh dari dosa.
·         Puasa Khusus dari yang khusus è Puasa hati dari kemauan-kemauan yang rendah dan pikiran-pikiran duniawi serta mencegahnya dari selain Allah secara keseluruhan.
Selain itu harus menghindari 5 (lima) perkara yang merusak hakekat puasa, antara lain ; Dosta, ghibah (menggunjing orang lain), namimah (mengadu domba), sumpah dusta, pandangan dengan syahwat.
     Sabda Nabi : Tidak akan masuk kerajaan surga siapa yang memenuhi perutnya. Yang terbaik diantara kamu kedudukannya di sisi Allah Ta'ala adalah yang paling lama laparnya dan paling lama berpikirnya, sedang yang paling dibenci Allah Ta’ala diantara kamu adalah setiap orang yang terlalu banyak tidur, terlalu banyak makan dan minum. Siapa yang sedikit makan sedikit pula penyakitnya.
Rasulullah bersabda : Sebaik- baik puasa adalah puasa saudaraku Dawud, yaitu lapar sehari dan kenyang sehari. “ Aku  bersyukur kepada-Mu bila aku kenyang dan memohon dengan rendah diri kepada-Mu bila aku lapar “

 Puasa Sunat yang besar pahalanya.
1.  Puasa Hari Senin dan Kamis.
2. Yang namanya Puasa Sud à Yaitu puasa ketika saat bulan Purnama, Puasanya hanya dalam 3 (tiga) hari, bersamaan mulai tanggal ke 13, 14, 15 terakhirnya.
3. Yang namanya puasa Siwat à Yaitu puasa ketika tanggal Bulan Gelap. Puasanya hanya 3 (tiga) hari terutama dimulai tanggal ke 28, 29, 30 terakhirnya.
4.  Puasa di bulan Muharam à Yaitu bersamaan tanggal ke 9, 10, yaitu bernama Asyura. Bila puasanya dimulai pada tanggal awal (pertama) itu lebih utama .
5.  Puasa pada bulan Rajab à Yaitu sebisanya yang penting dapat terlaksana, yaitu di mulai tanggal awal (pertama) sampai tanggal 30 (tiga puluh) itu utama sekali dan besar pahalanya.
6.   Puasa di bulan syakban  à  di mulai tanggal pertama sampai NISMUSYAKBAN. Jumlahnya 45 (empat lima) hari didalam dua bulan yaitu Rajab  dan Syakban.
7.  Puasa  di bulan syawal à di mulai dari tanggal 2 (dua) sampai tanggal ke 7 (tujuh), selesai bersamaan hari  raya ketupat.
8.  Puasa di bulan Dzulhijah à  bersamaan tanggal ke 8  (delapan) namanya Tarwiyah  dan tanggal ke 9 (sembilan) namanya ‘arsafat , dan selesainya tanggal ke 10 (sepuluh) namanya Nashar, jadi puasanya hanya 2 (dua) hari, terutama apabila dimulai tanggal pertama.

 
5.    Berlaku Zuhud ( menjauhi kesenangan kenikmatan dunia ). Bukan berarti kita harus menyiksa diri kita untuk tidak melakukan untuk memenuhi kebutuhan, tetapi kita makan, minum, nikah,tempat tinggal, kendaraan serta segala kebutuhan itu kecuali sekedar yang kita perlukan untuk menegakkan badan dan menghidupi kita. Inilah zuhud yang hakiki.  Untuk berlaku zuhud pertama-tama harus berperang melawan nafsu yaitu berusaha meninggalkan yang kita sukai. Bila kita paksakan lama-lama berlangsung terus hingga kita mencapai zuhud. Zuhud yang tertinggi yaitu orang yang berlaku zuhud dengan suka rela dan  tidak merasakan zuhudnya, karena ia tidak menganggap bahwa ia meninggalkan sesuatu karena ia tahu bahwa dunia bukan apa-apa.
6.    Menjauhkan lambung dari tempat tidur  ( melek ). Jangan terlalu banyak tidur, kecuali sekedar kebutuhan , sebab raga kita juga mempunyai hak untuk istirahat, maka berikanlah hak atas haknya masing-masing. Tetapi kalau terlalu banyak tidur membuat hati kita beku dan tidak mau berfikir, hati menjadi bebal serta sulit untuk mendapatkan rasman (gambaran) kebasyiran Haq.
Tafakkur ( Merenung, menyendiri berdzikir sambil beribadah) . Anjuran untuk berfikir, merenung, memeriksa dan mengambil pelajaran-pelajaran dari ayat-ayat dan khabar-khabar, Karena itu semua adalah kunci pembuka cahaya-cahaya dan awal datangnya pertolongan serta penjaringan ilmu. Ketahuilah , majelis yang termulia dan tertinggi adalah duduk sambil memikirkan tentang medan tauhid dan menghirup angin makrifat serta minum dengan piala cinta lautan kasih sayang dan memandang dengan baik sangka kepada Allah Ta’ala.Tujuan dari tafakur adalah menghasilkan ilmu di dalam hatinya sehingga menimbulkan keindahan dan perbuatan yang menyebabkan keselamatannya dan keduanya adalah buah ilmu, sedangkan ILMU ADALAH BUAH TAFAKUR. 
7.    Diam ( Berbicara seperlunya ) Kebanyakan kita tergelincir dari pembicaraan yang tidak bermanfaat, sering tidak kita sadari bahwa apa yang kita bicarakan ternyata ghibah dan namimah . Oleh karenanya apabila kita tidak berkepentingan dan tidak ada gunanya lebih baik kita diam. Mari kita sadari bahwa mengadu domba dan menggunjing / menjelekkan orang lain adalah dosa. Berhati-hatilah dengan lidah kita, sebab lidah bisa lebih tajam dari pada pedang.

Dengan bekal beberapa jalan menuju kesucian batin tersebut di atas mudah-mudahan menghasilkan sikap dan sifat kita menjadi jujur, luhur, suci dan sabar, sehingga mempermudah jalan kita menuju Allah Swt.

Orang yang mendapatkan kemuliaan di sisi Allah ada 2 (dua) macam yaitu :
1.    Seorang Ab’rar : Mereka yang masih banyak berkepentingan di dunia, disamping taat kepada Allah, golongan ini disebut ZAHID ABBID. Mereka berbuat dan beramal karena Allah. Amal orang-orang Ab’rar disebut AMAL LILLAH.
2.    Seorang Muqorrobin : Mereka yang telah dibebaskan dari kepentingan dunia, hanya ibadat kepada Tuhan dan hanya mengharap Ridho Allah semata, golongan ini disebut ARIF MUHIBBIN. Orang-orang ARIF MUHIBBIN beramal dengan bantuan Allah , amal-amal mereka disebut AMAL BILLAHI.
 
B A B    IV    JALAN MENUJU ALLAH

 MENCARI  JALAN KEBENARAN

Ada 4 (empat) golongan dalam mencari kebenaran ( Dinukil dari Munqidz Minadhdhalal –Al-Ghozali) :

1.    Al-Mutakallimin (ahli ilmu Kalam).

Mereka ahli pikir dan penyelidik.
Salah satu apa yang dilakukan oleh ahli ilmu kalam Rasulullah sempat marah kepada sahabat saat sahabat diskusi mengenai qodar (takdir). Dengan nada marah beliau bersabda : “ Wahai kaumku !! Karena hal inilah umatku terdahulu menemui kesesatan, karena perselisihan antara Nabi-nabi mereka, dan memperdebatkan Al-Kitab antara bagian yang satu dengan yang lainnya . Sedang Al-Qur’an diturunkan bukan untuk diperdebatkan bagian-bagiannya, tetapi untuk menunjang kebenaran bagian-bagian yang satu dengan yang lainnya. Maka hendaklah kamu kerjakan dan kamu amalkan , dan yang kurang jelas pengertiannya bagimu maka hendaklah engkau beriman dengannya.

Karena itu Bani Israil terpecah menjadi 70 (tujuh puluh) golongan. Kaum Nasrani terpecah menjadi 72 (tujuh puluh dua) golongan dan umat Muhammad terpecah menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan. Mereka semua akan tersesat kecuali AS-SAWAADUL –A’ZHAM  (golongan terbesar).
Ya Rasulullah siapakah As-Sawaadul-A’zham itu ? Nabi menjawab : “ Mereka yang mengikuti sunahku dan sahabatku.” Kemudian Nabi melanjutkansabdanya : “ Sesungguhnya agama Islam itu asing pada mulanya dan akan kembali asing “
Maka bahagialah orang-orang asing itu. Mereka bertanya : “ Siapakah orang-orang asing itu Ya Rasulullah ? “  Nabi menjawab : “ Mereka berbuat baik ketika orang lain berbuat kerusakan, dan tidak suka berdebat dalam agama Allah .

Kesimpulan .
Hendaklah anda mendengarkan dari pada orang yang berpengalaman tentang ilmu kalam, lalu meninggalkan setelah berpengalaman dan menekuni hingga tingkat tinggi dari ilmu kalam itu.
Tenyata ilmu kalam bukan tujuan terjauh dan memastikan bahwa jalan menuju kebenaran-kebenaran pengetahuan tertutup. ( KAFIR).


2 . Al-Falasifah ( Ahli ilmu Filsafat ).

Mereka ahli mantik (logika) dan ahli burham (mengajukan bukti). Dalam ilmu Filsafat terdapat tipu daya , kesamaran, juga ada keyakinan dan penghayalan. Ilmu mereka terdiri dari bermacam-macam  dan beberapa bagian.

Kesimpulan :
Maka para filosof itu diantaranya mayoritas mereka tergolong orang-prang kafir dan mulhid (yaitu orang-orang ingkar pada agama dan Tuhan). Sekalipun terdapat perbedaan yang menyolok dalam jauh dan dekatnya dari kebenaran diantara ulama-ulama terdahulu dan yang kemudian.

3 .  Al-Batiniah (Jalan pengajaran ilmu batin ). 

Orang yang mendapat kekhususan untuk mendapat petunjuk dari Al-Imam  Al-Makshum (tersuci dari kesalahan).
Siapa yang menjernihkan batinnya dengan pengawasan dan keikhlasan pasti Allah akan menghiasi lahirnya dengan  perjuangan dan pengalaman.
Disini juga tidak ditemukan kebenaran. Maka sungguh mengherankan , jika ada orang yang telah letih dan menyia-nyiakan usia dalam mencari ilmu, lalu merasa puas dengan ilmu yang lemah itu, karena disangkanya ia telah beroleh tujuan terjauh dari ilmu tersebut. Mereka itulah yang Kami uji lahir maupun batin nya.
Sebenarnya tujuanku hanya itu saja karena telah diketahui jika lebih dari itu pasti akan terlihat keburukannya, hingga tak kan mampu menguraikan apapun kerumitannya, juga tak mampu memahaminya terlebih lagi menjawabnya.





4 . Para Sufiah ( Jalan Tashauf).

Setelah selesai membahas ilmu-ilmu itu , dengan penuh kesungguhan kubahas jalan para Sufi . Maka akupun dapat mengetahui bahwa hanya dengan ilmu dan amalanlah jalan mereka bisa terlaksana. Buah amalan mereka adalah memutuskan segala hambatan nafsu dan menyucikan akhlak yang tercela serta semua sifat jahat. Dengan cara itu manusia bisa sampai pada pengosongan hati dari selain Allah Ta’ala dan mengisinya dengan dzikir pada Allah .
Bagi kita ilmu itu lebih mudah dari pada amalan. Maka pada saat ini kita siarkan ilmu tanpa bermaksud mencari kedudukan. Itulah tujuan kita sekarang. Tetapi Allah yang lebih mengetahui semua yang ada di hati kita.
Yang kita inginkan adalah memperbaiki diri kita juga orang lain. Namun kita tak tahu apakah kita bisa mencapai tujuan itu, atau sebelum keinginan itu tercapai lalu kita telah meninggal? Namun kita beriman dengan keimanan yang penuh dan penyaksian, bahwa tiada daya kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Dimana tidak mungkin kita bergerak jika bukan Dia yang menggerakkan. Dan tidak mungkin kita beramal tetapi Dialah yang menyebabkan kita beramal. Kita pun memohon agar Dia menjadikan kita sebagai seorang yang baik lebih dulu, barulah ( dengan perantaara kita) Dia menjadikan orang lain sebagai makhluk yang baik. Juga menganugerahi kita petunjuk, kemudian kita memberi petunjuk kepada orang lain, dan memperlihatkan kepada kita bahwa kebenaran itu benar dan menjadikan kita pengikutnya sedang kebatilan itu batil dan menghindarkan kita darinya.
Dari 4 (empat ) jalan yang dikemukakan  Al-Imam Ghozali tersebut tentu kita memilih yang paling benar yaitu Jalan para Sufi ( Tashauf).


Tashauf

Dengan Tashauf itulah kita bisa mengamalkan Tauhid yang benar. Adapun caranya adalah “Kejernihan Hati”  Sedangkan tujuannya adalah Musyahaadah ( Penyaksian ).
Tashauf adalah orang yang hati sanubarinya dijernihkan oleh Tuhannya dan telah dipenuhi dengan cahaya. Orang yang merasakan kenikmatan dengan dzikir Allah. Jika engkau dilalaikan dengan dirimu dan dihidupkan oleh-Nya. Orang yang dapat memusatkan jiwa dalam beribadah dan keluar dari kemanusiaan serta memandang pada Al-Haq secara menyeluruh.

Firman Allah : “ Hamba-Ku, jadikanlah perhatianmu seratus persen pada-Ku, niscaya Aku cukupi segala hajad kepentinganmu (kebutuhanmu). Selama Aku dengan ,engkau, engkau dalam kedudukan hamba , dan selama engkau dengan Aku , maka engkau ditempat yang dekat, mintalah apa saja untuk dirimu.
HAI ANAK ADAM !!! aku jadikan segala sesuatu untukmu, dan Aku jadikan engkau untuk-Ku, karena itu jangan sibuk dengan apa yang pasti datang kepadamu, sehingga meninggalkan apa yang engkau jadikan untuk-Nya.

Apabila kita dilarang menyekutukan Allah dengan berhala, batu, kayu,pohon besar, binatang dan manusia, maka janganlah menyekutukan Allah dengan kekuatan diri sendiri, seolah-olah merasa sudah cukup kuat dan dapat berdiri sendiri tanpa pertolongan Allah, tanpa Rahmat,Taufik Hidayah dan Karunia Allah. Sedang kita harus tauladani Nabi Solaiman as ketika ia menerima nikmat karunia Allah, ketika mendapat istana RATU BALGIS.

FIRMAN ALLAH (Surat An-Namal 40) Bunyinya: “ Ini semata-mata dari karunia Tuhanku, untuk menguji padaku, apakah bersyukur/ terima kasih ataukah kufur (lupa pada Allah). Maka siapa yang syukur maka syukur itu untuk dirinya, dan siapa yang khufur, maka Tuhanku dzat yang terkaya  lagi Pemurah ( tidak berhajad sedikitpun dari makhlukNya, bahkan makhluk yang berhjad kepada-Nya ).
Allah kasih sayang kepada hamba-Nya yang taqwa , yang tersembunyi (tidak terkenal) yang bila tidak ada tidak dicari , dan bila hadir tidak dipanggil dan tidak dikenal. Hati mereka sebagai pelita hidayah, mereka terhindar dari segala kegelapan kesukaran.

Allah memberi bimbingan kepada Nabi Daud as untuk melakukan akhlak yang terpuji. Mengucapkan kata-kata yang lemah lembut, manis, tenang dan memberi  manfaat kepada manusia, dan dapat membangkitkan rasa kasih sayang dan kemanusiaan yang tinggi, jangan kasar sembrono atau sombong. Kalimat yang baik-baik bagaikan pohon yang subur akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke langit, dan buahnya subur setiap musim.

Barang siapa memalingkan kemauannya untuk mengikuti kelezatan badani , makan seperti binatang, maka sesungguhnya ia telah terperosok  ke lembah tingkatan binatang. Sehingga ia ceroboh seperti lembu, serakah seperti babi, buas seperti anjing, dengki seperti onta, sombong seperti harimau, suka menipu seperti musang, dan sifat-sifat di atas berkumpul pada dirinya maka ia seperti syaitan yang gemar memperdaya.
Barang siapa membela kehormatan saudaranya yang tidak hadir, maka Allah Ta’ala pasti akan membela kehormatannya dihari kiamat.
Barang siapa tidak melakukan perdebatan sedang ia dalam keadaan benar maka Allah membangunkan baginya sebuah rumah di surga yang paling atas.
Sejahat-jahat umatku adalah orang-orang yang diberi kenikmatan memakan berbagi macam makanan dan memakai berbagai macam baju serta berlebih-lebihan disaat bicara. ( Sabda Nabi ).


Berilah makan sebarkanlah salam, berbicara dengan baik, lakukanlah shalat malam disaat orang-orang tidur nyenyak, niscaya engkau dapat masuk surga dengan sejahtera.
Kasihanilah anak yatim dan berikan pakaian pada orang yang tidak berpakaian, dan berilah makan pada orang yang lapar, dan hormatilah tamu dan orang ghorib (rantau), semoga dengan begitu anda diterima oleh Allah. Dan perbanyaklah dzikir, jangan sampai termasuk golongan orang yang lalai disisi Allah.
Ketahuilah satu rakaat diwaktu malam lebih baik dari seribu rakaat di waktu siang, dan jangan mengejek bala’ / musibah yang menimpa seseorang.
Jangan berkata ghibah dan namimah (menyebut kejelekan orang atau mengadu domba antara seorang dengan yang lain ).
Jangan membalas , mengganggu orang yang mengganggumu.
Dan maafkanlah orang yang aniaya padamu.
Dan berilah orang yang bakil padamu.
Dan berlaku baik pada orang yang jahat padamu.
Dan sebaik-baik manusia akhlak budi pekertinya ialah yang sempurna imannya.
Dan siapa tidak berilmu, maka tidak berharga di dunia dan akherat.
Dan siapa tidak sabar tidak berguna ilmunya.
Siapa yang tidak loman (dermawan) tidak mendapat keuntungan dari kekayaannya.
Siapa tidak sayang sesama manusia , tidak mendapat hak syafaat disisi Allah.
Dan siapa memiliki sifat-sifat ini tidak mendapat tempat di surga. Berdzikirlah kepada Allah dengan hati yang hadir ( khusu’) dan berhati-hati dari pada lalai, sebab lalai itu menyebabkan hati beku.
Dan serahkan dirimu pada Allah, dan relakan hatimu menerima bala’ ujian sebagaimana kegembiraanmu ketika menerima nikmat , dan kalahkan hawa nafsu dengan meninggalkan syahwat.

FIRMAN ALLAH ; “ Apabila Aku menguji hambaku yang beriman , kemudian ia tidak mengeluh kepada pengujung-pengujungnya, maka Aku lepaskan  ia dari ikatan-Ku, dan Aku gantikan baginya daging dan darah yang lebih baik dari semula, dan ia boleh memperbaiki amal, sebab  yang telah lalu telah diampuni semua.”

Apabila Tuhan membukakan bagimu suatu jalan untuk makrifat ( jalan menuju kepada-Nya) maka jangan hiraukan soal amalmu yang masih sedikit, sebab Tuhan tidak membukakan bagimu melainkan Ia akan memperkenalkan diri padamu. Tidakkah kau ketahui bahwa makrifat itu semata-mata pemberian kerunia Allah kepadamu, sedang amal perbuatanmu hadiah dari padamu, maka dimanakah letak perbandingannya antara hadiahmu dengan pemberian karunia Allah kepadamu ?

Makrifat ( mengenal) Allah itu adalah puncak keuntungan seorang hamba, maka apabila Tuhan telah membukakan bagimu suatu jalan untuk mengenal kepada-Nya, maka tidak usah kau hiraukan berapa banyak amal perbuatanmu meskipun masih sangat sedikit amal kebaikanmu, sebab makrifat itu suatu karunia pemberian langsung dari Allah. Maka sekali-sekali tidak tergantung kepada banyak sedikitnya amal kebaikan.

Ketika seorang sufi ditanya : Dengan jalan apa tuan mencapai makrifat ? Yang dijawab eleh beliau : Aku mencapai makrifat dengan karunia Tuhanku. Dan jikalau bukan karena karunia dari Tuhanku maka akupun tidak memperoleh makrifat. 

Karena dengan segala kelakuan kebaikanmu, engkau tidak dapat sampai ketingkat yang  Aku berikan padamu, maka dengan bala’ itulah engkau dapat mencapai tingkat dan kedudukan disisi Allah.
Karena itu setiap orang saleh yang menuju ke suatu maqom (tingkat) harus mengerti dalam ibadat yang mana ia rasakan nikmat ibadat, maka disitulah akan terbuka baginya apakah dalam sembahyang, puasa dan lain-lainnya.

Amal perbuatan itu sebagai kerangka yang tegak, sedang ruhnya (jiwanya) ialah terdapatnya rahasia ikhlas (ketulusan) dalam amal perbuatan itu.
Perrbaikilah amal perbuatanmu dengan iklas, dan perbaikilah keiklasanmu dengan perasaan tidak ada kekuatan sendiri, sedang semua kejadian itu hanya semata-mata karena bantuan pertolongan Allah Ta’ala.

Tanamlah dirimu dalam tanah kerendahan , sebab tiap sesuatu yang tumbuh tetapi tidak ditanam, maka tidak sempurna hasil buahnya.

Tiadalah sesuatu yang lebih bahaya bagi seorang yang beramal , dari pada menginginkan kedudukan dan terkenal ditengah-tengah masyrakat pergaulan. Dan ini merupakan keinginan hawa nafsu yang utama.
Siapa yang merendahkan diri maka Allah akan memuliakannya, maka siapa yang sombong ( besar diri ) maka Allah akan menghinanya.

Tidak benar-benar bertujuan kepada Allah siapa yang ingin mashur ( terkenal ).
Demi Allah , tiada seorang hamba yang sungguh-sungguh iklas kepada Allah melainkan ia merasa senang , gembira, juga ia tidak mengetahui kedudukan dirinya.

“Apabila Aku melihat hati hamba-Ku, tidak ada padanya cinta dunia dan akherat, niscaya Aku penuhi hati itu dengan cinta kepada-Ku.
(kepada Nabi Dawud) : “ Hai Dawud !!! Sungguh Aku telah mengharamklan cinta-Ku untuk masuk kedalam hati dimana dalam hati itu ada cinta kepada lain-Ku.

Hai …….!! Bagaimana caramu menyembah Allah Swt ?
Jawab : Tuhanku menyuruh dengan keadilan untuk menghadapkan mukaku lurus-lurus tiap-tiap sembahyang, dan selalu minta kepada-Nya serta mengiklaskan agamaku ( mengiklaskan peraturan hidup bagi diriku) kepada-Nya. Sebagaimana Allah telah memulai kejadianku, begitu pula saat aku kembali kepada-Nya nanti ( Al-A'’af 29).

Mintalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dengan suara tersembunyi, sesungguhnya Dia tiada mengasihi orang-orang yang melampoi batas (Al-A’raf 55).

Suatu kisah Nabi Ibrahim ketika akan dilempar kedalam api , beliau didatangi Jibril dan ditanya: Apa ada hajad ?
Jawabnya; Kepadamu tidak.
Dan kepada Allah ?            Ya.                       Jika demikian mintalah kepada Allah.
Jawab Ibrahim : HASBI MIN SU-ALI ILMUHU BILLAHI (cukup bagiku Ia mengetahui akan halku sehingga saya tidak usah minta kepada-Nya.
Hal ini hampir sama kejadiannya dengan Nabi Musa , saat rindu ingin melihat Allah ia berkata : ROBBI ARINI ANDUR ILAIKA . Dan ketika berhajad roti Nabi Musa berdo’a : ROBBI ‘INNI LIMA ANZALTA ILLA MIN KHOIRI FAQIRUN. ( Ya Tuhan, sungguh aku terhadap apa yang Engkau berikan kepadaku dari makanan itu sangat berhajad)
YA NARUKUNII BARDAN WASSALAMA ‘ALA IBRAHIM /…… ( Hai api , hendaklah engkau menjadi dingin dan selamat terhadap Ibrahim/ ….)
Ini selamatnya Nabi Ibrahim ketika dibakar oleh orang-orang kafir.
 
Sabda Nabi: “ Orang yang kuat adalah orang yang dapat menguasahi dirinya ketika ia marah. Tidaklah seseorang marah melainkan ia mendekati jahanam.

Nabi Musa bertanya kepada Iblis : “ Apa perbuatan manusia sehingga engkau dapat menguasai manusia hai iblis ?
Iblis menjawab : “ Apabila  ia merasa kagum pada dirinya dan merasa banyak amalnya serta melupakan dosa-dosanya.”
Apabila seorang hamba tidak jemu menyebut Asma Allah maka tidak ada kesempatan syaitan menguasai manusia.

Firman Allah : “ Sesungguhnya Aku mengangkat kekasih-Ku dari orang yang tidak jemu menyebut nama-Ku dan tiada baginya selain Aku, ia tidak mengutamakan makhluk-Ku di atas Aku.

Hai hamba !!! Jika dirimu menantang maka laporkanlah tantangannya kepada-Ku.
Hamba-hamba-Ku yang sebenar-sebenarnya ialah yang tetap berdzikir kepada-Ku tanpa diselingi oleh kealpaan. Hendaklah engkau jadikan terjemahan , tafsiran dan huruf itu sebagai alat dan kendaraan untuk sampai kepada-Ku yang berupa untaian kata-kata.

“ Sesungguhnya mereka yang bangun pada malam hari, ialah mereka yang menuju kepada-Ku, bukan untuk wirid yang ditentukan maupun bacaan yang dipahami….. disanalah ….. Ku sambut kedatangannya dengan Wajah-Ku, maka iapun berdiri dengan qoyyumiati (berdiri-Ku sendiri) ; tiada pinta , dan tiada apapun yang diajukan pada-Ku, bila Aku hendak bicara padanya, akan Ku-laksanakan; Bila Aku hendak memberi pengertian, Ku-tanamkan pengertian “

Hai Hamba !!! Ahli wirid manakala telah sampai tujuannya , mereka akan berhenti dan menyingkir, dan ahli juzu’ (membaca Al-Qur’an) yang sudah sampai pada batasnya setelah dipelajari , juga akan berhenti dan menyingkir….. Tidak demikian halnya dengan “Ahli-Ku” karena baginya “tidak ada batas lagi” maka bagaimana mereka akan menyingkir ?”
Hai hamba !!  Hendaklah engkau dalam segala hal bersama-Ku saja, niscaya Ku-utus padamu ….. Pada hari bernyata….. suatu tanda dan alamat yang akan meneguhkanmu, maka engkau tidak dikenal akan kengerian dan ketakutan, dan tiada pula digemparkan oleh apa yang mendahsyatkan.

“ Yang berdiri di antara kedua tangan-Ku. Tangannya akan menjulang tinggi atas langit dan bumi, jauh diatas surga dan neraka, maka tidaklah ia akan berpaling menoleh kepada kesemuanya ini, Aku-lah yang akan mencukupinya ….. Tiada dasar makrifatnya kecuali di atas landasan-Ku, dan tiada ilmu pengetahuan serta renungan hatinya melainkan berkisar antara kedua tanmgan-Ku”
“ Rumahmu di akherat kelak yang dari pada-Ku laksana hatimu sekarang di dunia ini dari pada –Ku.”

Engkau telah mengenal-Ku, dan mengenal ayat-ayat-Ku, barang siapa yang telah mengenal ayat—ayat-Ku, maka iapun telah bebas lepas dari tanggungan alasan apapun.
Bila engkau sedang, duduk jadikanlah ayat-ayat-Ku berdiri di sekitarmu. Yang dimaksud ayat adalah ‘ KALIMAT TAUHID’ èinahu laillaha ilallah (Sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah ). Zainal Abidin meriwayatkan hadist Qutsi ini  LAILAHA ILALLAH itu adalah BENTENG-KU. Siapa yang mengucapkan berarti telah memasuki benteng-Ku. Dan siapa yang memasuki benteng-Ku, niscaya aman dari adzab siksa-Ku.

Penyaksian adalah derajat makrifat tertinggi dan merupakan tujuan akhir, yang dikejar oleh orang-orang yang memilih perasaan yang halus berfitrah kemalaikatan dan pribadi-pribadi mulia.
Al-Musyahaadah (penyaksian ) adalah tujuan akhir kaum sufi yaitu : “ASHADU ALA ILAHA ILALLAH.” (Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah). Prinsip jalan sufi adalah Al-Maqomat Wal Ahwal ( kedudukan dan keadaan).
Tashauf bukan suatu bentuk atau ilmu, tetapi moral. Karena jika tashauf itu merupakan suatu bentuk, tentu bisa dicapai dengan perjuangan. Begitu juga jika tashauf itu suatu ilmu tentu bisa dicapai dengan perjuangan, dan belajar. Namun tashauf adalah berakhlak dengan akhlak Allah dan akhlak Illahi tidak bisa dicapai dengan ilmu.

Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah tiada seorangpun   yang  dapat  nenyesatkan,  dan  barang  siapa yang  akan di sesatkan  oleh  Allah tiada  seorangpun  yang dapat menunjukinya.

Cukuplah Allah sebagai  penolong  kami  dan  Allah  adalah sebaik – baiknya  pelindung. Siapa yang di beri lalu  bersyukur,  dan di uji  lalu  bersabar, dan di aniaya lalu memaafkan dan  berdosa  lalu minta  ampun, merekalah  yang pasti mendapatkan kesejahteraan dan  merekalah  orang  yang  mendapat petunjuk hidayah Allah.

Tauhid  yang  murni adalah  hamba  tidak  melihat  sesuatu  kecuali  Allah  Ta’ala.
 Wahai  Allah sesungguhnya  saya  mohon  ampun kepada engkau karena  kezaliman  dan  kekufuranku. Sesungguhnya manusia  itu  sangat dzalim dan  sangat  mengingkari ( Ibrahim ;34 )

Orang – orang yang sholeh tidak perlu mempelajari ilmu – ilmu sihir atau ilmu ghoib, pemagar  diri  dan tidak perlu mempercayai  tukang – tukang sihir,  tenung dan tukang  ramal, mengetahui nasib. Dia  keramat  itu  telah  beroleh dari  pada anugrah Tuhan. Karena di  dekat  dengan Tuhan. Dengan  jalan  mensuci  bersihkan  jiwanya dari  pada  sifat – sifat  yang  tercela dan  mengisinya dengan sifat – sifat  terpuji. ( Hamka )
  
Hijab  yang  menghalangi hati melihat  kepada lauhin Mahfudz menurut kaum sufi adalah  dosa – dosa yang  manakala  di lakukan ia datang  kedepan   kaca  mata  hati sehingga  kaca  hati  itu  tidak  dapat  menangkap  apa yang  ada  pada  lauhin Mahfuz. Gambaran – gambaran yang  ada  pada  Lauhin  Mahfuz  tidak  dapat lagi  di tangkap dan  di simpan  kaca  hati. 

Kita menuju kepada Allah dengan Karunia Allah sendiri. Adapun kunci-kunci mukasyafah (terbukanya hijab) dan kebasyiran Haq dengan cara memfanakan diri.

Hadist Qutsi : Orang-orang yang merasa dekat kepada-Ku, tidak hanya melaksanakan apa yang Aku fardhukan kepada mereka, malah si hamba itu merasa dekat kepada-Ku dengan melaksanakan amal-amal Nawafil (tambahan) hingga Aku-pun mencintainya. Apabila Aku telah mencintainya maka Akulah menjadi pendengarannya yang dengan itulah ia mendengar. Akulah menjadi penglihatannya dan dengan itu ia melihat. Akulah yang menjadi lidahnya , dan dengan itulah ia bicara/ berkata-kata, Aku menjadi tangannya, dan dengan itu dia memegang. Akulah menjadi kakinya dan dengan itu ia berjalan. Dan Aku menjadi hatinya yang dengan itu ia berdhomir (bercita-cita) à Riwayat Imam Bukhori.
Kenalilah Allah dengan layak dan dengan pengenalan yang sempurna agar anda benar-benar dapat merasakan FANA FI SIFATILLAH (Lenyap pada / dalam sifat-sifat Allah ) dan BAQO BI SIFATILLAH (Kekal dengan sifat-sifat Allah). Allah akan memberi tahu kepada anda tentang rahasia-rahasia sifat-Nya yang mulia.
Dan Allah itu mempunyai beberapa rahasia yang diharamkan mengeluarkannya, maka oleh sebab itu jangan sekali-sekali anda buka hal itu.
Turutilah pelajaran syariat bahwa anda tetap menyembunyikan hal-hal tersebut kecuali pada ahlinya.
Tetaplah mengerjakan segala apa yang diperintah dan menjauhi segala larangan, tetap memelihara adap atau syariat supaya kenikmatan keindahan rahasia itu ada padamu.
Mereka yang mempersiapkan hatinya, sunyi dari yang lain dari pada Allah, meraka yang  menguburkan segala rahasia didalam dadanya sendiri, hal mana tidaklah mereka beritahukan kepada siapapun kecuali yang oleh Allah sendiri memerintahkan agar diberi tahu.

Perlu diingat benar bahwa MAQOM BAQO’ itu , berarti pula kembali melaksanakan dhohir syariat, amar makruf nahi mungkar, melaksanakan perintah dan menjauhi larangan , yang benar adalah benar yang salah adalah salah, diberikannya apa yang pantas kepada yang berhak menerima pemberian, disempurnakannya segala hak kewajiban sebagaimana mestinya.

Kesimpulan dari Maqom Baqo dinamai pula dengan nama Maqom Tajalli atau Maqom Dhuhur, penguraian seluruhnya dapat disimpulkan dalam 4(empat) kalimat :
1.    Apapun yang kulihat , hanya Allah yang kulihat beserta-Nya.
2.    Apapun yang kulihat, hanya Allah yang kulihat pada-Nya.
3.    Apapun  yang kulihat , hanya Allah yang kulihat sebelum-Nya.
4.    Apapun yang kulihat, hanyalah Allah yang kulihat sesudah-Nya.

Tingkatan Tajalli Zat itu atas 7 (tujuh) tingkat :

1.    Martabat Ahadiyat è Dinamakan pula dengan martabat KUNHI ZAT.
2.    Martabat Wahdah è Disinilah hakekat Nabi Muhammad Saw, yaitu sebagai asal jadi dari segala yang jadi, Hawiyatul alam atau hakekat alam. Mula-mula yang Allah jadikan adalah Nur Nabi Muhammad, dan Allah jadikan segala sesuatu itu dari Nur itu. Dan kita termasuk pada sesuatu itu. Hadist lain Nabi bersabda: “ AKU ADALAH DARI PADA ALLAH, DAN ORANG-ORANG MUKMIN ADALAH DARI PADAKU.” Sesungguhnya Allah ciptakan Ruh Nabi dari pada Dzat-Nya, lalu Allah menciptakan alam dengan rahasianya dari pada Nur Muhammad saw. Sesungguhnya Allah ciptakan sebelum adanya sesuatu adalah Nur Nabimu dari pada Nur-Nya.
3.    Martabat Wahidiyah è Pada martabat ini sifat dan Asma terurai . Dari sini lahirnya Kalam Kodim (ucapan Allah  Yang Maha Sedia) Yaitu ‘ ANNAHU ANALLAHU” artinya “SESUNGGUHNYA AKULAH ALLAH”. Aku (Allah) adalah sesuatu perbendaharaan yang tersembunyi ; Lalu Aku berkeinginan supaya  dikenal maka KU-jadikan makhluk (Muhammad) agar dia kenal atau Makrifat kepada-Ku.       Nabi bersabda: “ AKULAH BAPAK ATAU SUMBER DARI SEGALA RUH , DAN ADAM ADALAH SUMBER DARI SEGALA TUBUH ( BASYARIAT).
4.    Alam Arwah è Pada tingkat inilah terhimpun dan terhampar luas segala Ruh yang tidak bersusun-susun.
5.    Alam Mistal è  Pada tingkat ini , ada rupa tetapi tidak dapat dibagi-bagi karena amat halusnya/ berupa atom. ( Atom ilmiahnya berasal dari kata ‘A’ berarti tidak ,  ‘Tom’ berarti dibagi-bagi)   artinya ‘ tidak dapat dibagi-bagi  .“ karena halusnya.
6.    Alam Ajsad è Berupa dan berbentuk dan bisa dibagi-bagi, atau terbagi-bagi.
7.    Alam Insan è Pada tingkat ini terhimpunnya  alam 1 s/d 6  yaitu Arrun ‘iktibary.

Semuanya ini pada umumnya dinamakan MARTABAT TUJUH.
Orang yang dhohir / pada alam insan ini (alam manusia ) kemudian bisa sempurna makrifatnya sampai kepada martabat I (kesatu) maka orang tersebut dapat diberi gelar dengan INSAN KAMIL (Manusia seutuhnya / manusia sempurna ).                                                                                                                                                                    

Sebelum kita tenggelam dalam lautan Rahmat Allah kita harus bertauhid secara haq.
Tauhid adalah suatu keyakinan atau kepercayaan terhadap Allah tentang ke-Esaan-Nya. Untuk mempercayai adanya Tuhan pertama-tama kita diajari oleh orang tua kita atau guru ngaji kita, dari apa yang beliau ceritakan kepada kita akhirnya percaya, lama-lama mendalam dan meyakini yang beliau ajarkan.
Tahapan-tahapan keyakinan adalah sebagai berikut :
·         Ilmu yakin è Adalah keyakinan yang didapat dari pengertian teori pelajaran yang diajarkan kepada kita.
·         Ainul Yakin è Adalah keyakinan yang didapat dari fakta kenyataan lahir setelah terungkap/ terbuka.
·         Haqul Yakin è Adalah keyakinan yang benar-benar langsung dari Allah, dan tidak dapat diragukan sedikitpun, yaitu keyakinan yang mutlak.
Keyakinan ke 3 (tiga) yaitu  Haqul Yakin inilah yang sangat kita harapkan. Karena ini adalah benar-benar Karunia dari Allah Swt dan sifatnya sangat divine (pribadi, dan tidak semua orang mendapat karunia yang seperti ini). Marilah kita banyak bersyukur kepada Allah agar nikmat yang diberikan oleh Allah selalu ditambah. Amin Ya robbal alamin.

Tahapan jalan menuju Allah adalah kita ambil langkah-langkah sebagai berikut:
1.    Shalat dan Sujud .
2.    Dzikir.
3.    Do’a
4.    Fana .

Selain rukun-rukun Islam yang lain, Shalat dan sujud menempati derajad yang sangat tinggi, karena merupakan tiang agama. Demikian pula nanti amal yang pertama kali diperiksa adalah shalat kita. Apabila shalat kita sempurna , tanpa ditanya lagi amal yang lain alias lolos dari hisab.
Mengenai keutamaan sujud , Rasulullah bersabda : “ Tidaklah manusia mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dengan sesuatu yang lebih utama dari pada sujud yang tersembunyi.”
“Hendaklah engkau memperbanyak sujud ,karena jika engkau bersujud demi Allah dengan sekali sujud niscaya Allah menaikkan engkau dengan satu derajat , dan menghapus satu dosa darimu”. Sujud yang dimaksud Rasulullah Saw dalam hadist ini bukan sekedar gerakan yang telah kita kenal itu, tetapi juga mempunyai makna yang dalam.
Firman Allah yang menyatakan agar kita bersujud terdapat dalam Al-Qur’an antara lain surat :( Al-Alaq 96:19), (As-Sajdah 32:15), (Maryam 19:58),(Al-Furqon 25:64),(Al-Araf 7: 206),(An-Nahl 16:49),(Al-Izra’  17:107),(Al-Haj 22:18dan 77),(Al-Furqon 25:60),(An-Naml 27:25),(shaad 38:24),(Fushishlat / Haamiim As-Sajdah 41:37),(An-Najm 53:62),(Al-Insyiqoq 84:21),(Ar-Ra’du 13:15)  Semoga kita termasuk orang yang selalu sujud kepada Allah tanpa putus-putus, Amin.

Dzikir.
Apabila kita telah selesai shalat,ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan diwaktu berbaring. Itulah hakekat Dzikir, yang dilakukan terus menerus setiap nafas kita. Karena nafas kita ini merupakan titipan wadah yang harus diisi dengan dzikir kepada Allah . Hak Ketuhanan tetap berlaku pada tiap detik yang harus dilakukan oleh hamba.
-          “  Jika ia dzikir kepada-Ku dalam hati, Aku ingat padanya dalam dzat-Ku.”
-          “ Jika ia dzikir pada-Ku dimuka umum Aku ingati dia dalam umum yang lebih baik dari golongannya. Aku selalu mengikuti persangkaan hamba-Ku, dan Aku selalu mendampinginya, selama ia dzikir kepada-Ku.
Sesungguhnya pintu terbuka bagi siapa yang menyendiri (khusu’) dengan berdzikir kepada Allah Ta’ala.
Beruntunglah orang-orang yang sendirian, Yaitu orang yang menyendiri dengan dzikir kepada Allah Ta’ala. Karena dzikir itu akan menghilangkan dosa-dosa mereka sehingga mereka akan datang pada hari kiamat dalam keadaan ringan.
Allah memilih untuk Karunia-Nya siapa yang dikehendaki-Nya, dan memberi petunjuk kepadanya siapa  yang sungguh-sungguh datang kepada-Nya dengan dzikir dengan hati yang ikhlas (khusu’).
Orang yang dijernihkan hati sanubarinya oleh Allah  telah dipenuhi dengan cahaya , maka ia akan merasakan kenikmatan dzikir.

Nabi bersabda : “ Orang-orang yang mengingat Allah diantara orang-orang yang lalai adalah seperti orang hidup diantara orang-orang mati”
“Orang-orang yang mengingat Allah diantara orang-orang yang lalai adalah seperti pohon hijau di tengah rumput-rumput kering”.
Adapun dzikir yang utama adalah : Subhanallah,walhamdulillah wala ilaha ilallahu Allahu Akbar, walaa haula walaa quwwata illaa billahil aliyyil adhiem.
Jika berdzikir dengan hati yang hadir (khusyu’)
Lebih baik lagi sebelum berdzikir mohon ampun dari Allah (istighfar), terlebih dahulu.

Dalam diri manusia ini penuh dengan kotoran dan dosa-dosa , untuk itu bisa diupayakan dengan pensucian dengan istighfar (mohon ampun kapada Allah).

Bagian-bagian yang harus dimintakan ampun pada Allah ada titik-titik sensitif tertentu, karena tempat-tempat itu sumber datangnya dosa, antara lain pada :
-          mata , telinga, hidung, mulut, tangan, kemaluan, kaki .
-          Sebelah kiri bawah dan sebelah kiri atas punting susu kita.
-          Sebelah kanan bawah dan sebelah kanan atas punting susu kita.
-          Pulung hati ( tengah-tengah dada kita).
-          Antara kedua mata .
-          Titik pusat kepala / ubun-ubun ( tempat masuknya Ruh kita dahulu dan tempat keluarnya Ruh kita saat meninggal nanti)
Hati kita pusatkan dengan khusuk pada tempat-tempat tersebut dengan istighfar sekuasa kita setiap selesai shalat sebelum dzikir yang lain. Insya Allah hati kita bersih dari noda dan dosa.
Untuk selanjutnya silahkan berdzikir kepada Allah dengan khusuk dan khlas.

Do’a .

Tata Krama yang baik dan benar dalam berdo’a adalah bersuci terlebih dahulu yaitu berwudhu, menghadap kiblat dengan suara pelan dan merendahkan diri dan yakin akan dikabulkan do’a kita oleh Allah.
Mulailah do’a dengan menyebut nama Allah Ta’ala dan mengucapkan shalawat atas Rasulullah Saw. Tidak sampai do’amu tanpa melalui Muhammad . Karena pada hakekatnya bahwa diri pribadi kita ini berasal dari Ruh Muhammad.
Oleh karenanya kita harus tahu dari mana kita berasal. Kalau kita tahu akan asal diri kita insya
Allah akan mendapat kemudahan dalam berbagai hal.

Nabi saw bersabda; Allah berfirman : “Hai hamba-hamba-Ku, masing-masing dari kamu berdosa, kecuali orang yang Aku selamatkan. Maka mintalah ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni dosamu. Dan siapa meyakini bahwa Aku berkuasa mengampuni dosanya, maka Akupun mengampuni dosanya dan Aku tidak perduli”.
Dianjurkan memulai do’a dengan : “ SUBHANA RABBIYAL ‘ALIYIL A’LA WAHHABI LAILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHULA SYARIIKALAHU LAHULMULKU WALAHULHAMDU YUHYII WAYUUMIITU WAHUWA HAYYUN LAYAMUUTU WAHUWA ‘ALAAKULLI SYAI’IN QODIIRUN, RADZIITUBILLAHIRABBAH WABIL ISLAMIDIINAH WABI MUHAMMADIN SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAMA NABIYYAN “ ( Maha Suci Tuhanku Yang Maha tinggi dan Maha Pemberi, Tiada Tuhan selain Allah sendiri tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia menghidupkan dan mematikan dan hidup kekal tidak bisa mati dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Aku rela Allah sebagai Tuhanku, islam sebagai agamaku dan Muhammad sebagai Nabiku )

Kemudian mengucapkan : “ ALLAHUMMA FATHA’RAS SAMAAWATI WAL ARDZI  ‘ALIMAL GHOIBI  WASYAHAADATI  RABBAKULLII SYAIN  WAMALIIKATU,  ASYHADU ALA ILAHAA  ILA ANTA ‘AU’UDZUBIKA  MINSYARII NAFSII WAMIN SYARRII  SYAITONIRRAJIIM  WASYIRKIHI.”  ( Ya Allah pencipta langit dan bumi, yang mengetahui segala yang ghoib dan yang nyata, Tuhan segala sesuatu dan Rajanya. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau. Aku berlindung dengan-Mu dari kejahatan diriku dan dari kejahatan syaitan yang terkutuk serta syiriknya ).




Dan ucapkanlah : “ ALLAHUMAA INNI AS’ALUKAL ‘AFWA WAL’AFIYATAN FIDINNI WA AHLIYU  WAMALII , ALLAHUMAA STUR  ‘AURATII  WA’AAMIN RAUA’TII.”  (  Ya Allah, sesungguhnya aku mohon dari-Mu maaf dan keselamatan dalam agama, keluarga dan hartaku.  Ya Allah , tutupilah auratku dan amankan ketakutanku ). Amin.

Ketahuilah do,a itu banyak sekali, maka marilah kita berdoa dengan hati khusu’ Salam atas siapa yang mengikuti petunjuk.

“ Ya Allah berilah cahaya keimanan yang selalu menyala sepanjang masa  didalam hati kami dan memancar dalam kehidupan kami dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara..”
      
“ Tuhanku, harapanku tidak putus dari pada-Mu, meskipun aku telah berbuat dosa maksiat, demikian pula rasa takutku kepada-Mu tidak hilang meskipun aku telah berbuat taat pada-Mu. Tuhanku dekatkanlah aku kepada-Mu dengan Rahmat-Mu supaya segera aku sampai kepada-Mu, da tariklah aku dengan karunia-Mu sehingga aku menghadap kepada-Mu.”

“ Ya robbana, jadikanlah kehidupan dunia kami bermanfaat bagi kami disaat menghadap kepada-Mu kelak di yaumil akhir.”

“ Tuhanku, puaskanlah aku dengan aturan-Mu, dari pada aturanku sendiri, dan dengan pilihan-Mu dari pada pilihanku sendiri, dan dudukkanlah aku ditempat-tempat kebutuhanku yang sungguh-sungguh , dan ingatkanlah aku kepada hajad kebutuhanku yang sangat pada-Mu, supaya selalu tidak lupa pada-Mu.”

“ Engkau Ya Allah yang menerangkan  (menerbitkan) Nur di dalam hati para wali-Mu, sehingga aku mengenal kepada-Mu, dan meng-Esakan Engkau. Dan Engkau pula yang menghilangkan kotoran dunia dari hati pecinta-Mu, sehingga aku tidak suka sesuatu selain-Mu, dan tidak bersandar selain-Mu. Engkaulah yang menggembirakan hatiku ketika aku merasa  jemu dari semua alam, dan Engkau pula yang memberi hidayah kepadaku sehingga terang bagiku tanda-tanda jalan haq / kebenaran."

“ Ya Allah yang memberi rasa kepada kekasih-kekasih-Mu manisnya bermunajad, sehingga kami selalu teguh diri di depan-Mu bersuka-suka. Ya Tuhan yang memakaikan para wali-Mu pakaian kehebatan sehingga kami berbangga dengan kemuliaan-Mu. YA ALLAH  MUDAHKANLAH AKU BERMUNAJAD KEPADA-MU sehingga puas hatiku bersama-Mu, dengan sampaiku kepada-Mu.”

“ Ya Tuhan yang telah berdinding dibalik pagar kemulian-Mu, sehingga tidak dapat dicapai dengan pandangan mata, Ya Tuhan yang telah menjilma dalam kesempurnaan keindahan-Mu, sehingga nyatalah bukti kebesaran-Mu dalam hati dan perasaan. Ya Tuhan bagaimana Engkau akan bersembunyi padahal Engkaulah yang sangat dhohir (terang) dan bagaimana Engkau akan ghoib padahal Engkaulah pengawas yang tetap hadir. Semoga Engkau Ya Allah yang memberi taufiq, dan kepada-Mulah aku berharap bantuan pertolongan-Mu.”

“ Ya Allah lapangkanlah rezekiku di dunia ini, dan jangan Engkau jadikan penghalang untuk akheratku. Ya Allah , jadikanlah dunia (harta) ku itu di tangan-tangan kami, dan jangan Engkau jadikan di hati kami.”

 “ Ya Allah Engkaulah yang memberi karunia kepadaku, sehingga aku dapat berbuat ketaatan, tanpa ada Karunia-Mu tentu aku tiada dapat berbuat demikian, sebab kami mempunyai daya kekuatan ini semata-mata hanya dari pertolongan Engkau.”

“ Ya Allah perbaikilah urusanku semuanya, dan jangan serahkan urusanku kepada diriku sendiri walau sekejab mata.”

“ Ya Allah siramilah hati kami dengan berbagai Nur cahaya-Mu, tembusilah hati kami dengan cahaya, limpah ruahkanlah Rahmat-Mu sehingga di dalam hatiku bersinar berbagai Nur.

Bukakanlah hati kami untuk menerima berbagai ilmu dan bukakanlah hati kami rahasia-rahasia Malakut. Hindarkanlah hijab yang menyelubungi hati kami dengan tiupan angin Lutfullah. Ya Allah bersinarkanlah hakekat di dalam diri kami dengan Rahmat-Mu.”




“Allah yang mencukupi saya bagi agama saya, Allah yang mencukupi saya bagi dunia saya, Allah yang Maha Pemurah mencukupi saya bagi sesuatu yang penting bagi saya, Allah Yang Maha Penyantun dan Maha Kuat mencukupi saya terhadap yang dzalim terhadap saya, Allah yang Maha Kuat mencukupi saya terhadap orang yang menipu daya dengan keburukan, Allah yang Maha Penyayang mencukupi saya ketika mati saya, Allah Yang Maha Pengasih mencukupi saya ketika ada pertanyaan di kubur, Allah Yang Maha Pemurah mencukupi saya ketika ada perhitungan amal, Allah Yang Maha Kuasa mencukupi saya ketika di jembatan, Allah mencukupi saya tidak Tuhan melainkan Dia, kepadanya saya berserah diri dan Dia Tuhan Arsy Yang Agung



 F a n a        

Fana artinya lenyapnya indrawi / kebasyiran (tidak lagi melihat alam bahru, alam rupa dan alam wujud ini.
Fana berarti hilangnya sifat buruk / maksiat lahir dan batin. Fana itu lenyapnya segala-galanya, lenyap af’alnya( fana fil af’al), lenyap sifat ( fanafis sifat), lenyap dirinya ( fana aninafsi) à lenyap semuanya yang ada tinggal hanya kebaqoan Allah.
Fana fisifatilah/ baqo bisifatilah artinya : lenyap sirna didalam sifat Allah dan kekal dengan sifat Allah.
Tashauf itu ialah mereka fana dari dirinya sendiri dan baqo dengan Tuhannya karena kehadiran hati mereka bersama Allah.
Ya Tuhan bagaimana caranya supaya aku sampai padamu ?
Tuhan berfirman: “Tinggalkan dirimu , baru kau kemari “ ( Nabi Musa ketika ingin melihat Allah).
Dan didalam leburku / fanaku, leburlah kefanaanku, tetapi didalam kefanaanku itulah bahkan aku mendapatkan Engkau Tuhan.
Yang dicari orang sufi ialah penghancuran diri yaitu fanaun nafsi ialah penghancuran perasaan atau kesadaran atas tubuh kasar.
Dalam Kitab Insanul Kamil Abu Hasan Annury berkata : Selama 20 (dua puluh) tahun aku merasa diantara ada dan tiada, jika aku berada pada Tuhanku, maka aku  tiadalah pada diriku, dan jika aku berada didalam diriku maka tiadalah aku pada Tuhanku.
Fananya seseorang dari dirinya dan dari makhluk lain terjadi dengan hilangnya kesadaran tentang dirinya dan makhluk lain itu. Sesungguhnya dirinya tetap ada dan demikian pula makhluk lainnya ada, akan tetapi tak sadar lagi pada mereka dan pada dirinya
Setelah lebur è Mencapai maqom tertinggi untuk bersatu dengan Tuhan ( Tuhan mengambil tempat dalam dirinya) Wahdatul wujud ( yang ada hanya satu) yakni Abid dan Makbud. Ingat sebelum menghancurkan dirinya, ia tidak dapat bersatu dengan Tuhan (fana). Pada  tingkat fana fizzat  tiada wujud secara mutlak kecuali Allah.
Apabila kalian sulit untuk fana, (telan Bumi, langit, dan semua makhluk ke dalam perutmu) yang ada suatu  perasaan yang tidak bertepi.




SESEORANG TELAH SAMPAI PADA PERASAAN BATIN PADA SUATU KEADAAN YANG TAK BERSISI, TIADA LAGI MUKA DAN BELAKANG, TIADA LAGI ATAS DAN BAWAH PADA RUANG YANG TAK TERBATAS TAK BERTEPI.  BILA KITA TELAH MERASAKAN HAL ITU BERARTI KITA TELAH SAMPAI PADA MARTABAT “ SYUHUDUL HAQQI BIL HAQQI “ DIA TELAH LENYAP  DARI DIRINYA SAMA SEKALI, DALAM KEADAAN MANA HANYA DALAM KEBAQOAN ALLAH SEMATA. SEMUANYA TELAH HANCUR LEBUR, KECUALI WUJUD YANG MUTLAK.

Hai hamba !!! Sesungguhnya alam wujud ini / alam nyata ini seluruhnya adalah gelap. Tampaknya itu adalah karena Tajjalinya Allah dan tampaknya Nur Illahi di dalamnya.
Barang siapa yang hanya melihat kepada pandangan panca inderanya saja niscaya hanya dapat melihat jenis gelapnya saja. Dan barang siapa yang dapat menembus kepada pandangan batin niscaya ia dapat melihat Nur / Alam Malakut, Alam Ghoib. Nur cahaya langit dan bumi.
Barang siapa yang diterangi oleh Allah akan hatinya untuk islam (taat lahir dan taat batin) maka orang itulah mendapat pancaran Nur cahaya dari Tuhannya.

Nur cahaya batin terbagi atas 3 (tiga) bagian :
1.    Nur ilmu  laksana bintang, dapat nampak malam gelap.
2.    Nur Maany laksana Bulan dapat nampak diufuk tauhid, dapat nampak pada pendekatan Allah, berintai-intaian dengan Allah.
3.    Nur Makrifat laksana Matahari, dapat manampak diufuk tafrid/ kemaha –Esaan Allah (lenyap diri kedalam kebaqoan Allah ) dapat memperkuat keyakinan dan menyinari muka dalam musyahadah/ berpandang-pandangan dengan Allah.

Tingkatan Nurul Qolbi ada 3 (tiga) :
·         NUR MENYINGKAP MAKRIFAT PADA WUJUD CIPTAAN ALLAH , bagai cahaya bintang. Nur pada tingkat ini disebut NURUL ISLAM.
·         NUR MENYINGKAP MAKRIFAT PADA SIFATULLAH: Bagaikan cahaya bulan, Nur pada  tingkat ini dinamakan NURUL IMAN .
·         NUR MENYINGKAP PADA DZATULLAH : Bagaikan cahaya matahari, dinamakan NURUL IHSAN.

Sesungguhnya Matahari terbenam di waktu petang, dan sesungguhnya cahaya hati tak kunjung menghilang.
Tempat terbitnya Nur adalah : di hati, di Ruh, Di Sir. Pada alam malakut/ alam ghoib merupakan Nur cahaya batiniah.

Untuk tampak  Nur cahaya Allah tersebut dengan cara : ( AN-Nur 36 ) : “ Pelita itu dalam rumah (masjid) yang telah diijinkan Allah menghormatinya dan menyebut nama-Nya dalam rumah itu, serta tasbih di dalamnya pagi dan petang . “
Hendaklah pengamalan (An-Nur 36 ) ini kita lakukan dengan terus menerus tanpa putus/dawam, setiap nafas kita isi dengan dzikirullah sehari semalam tidak kurang dari 6.666  X  (Hal ini mengandung it’bak dari jumlah ayat Al-Qur’an .