BISMILLAHIR RAHMAANIR RAHIIM
LAILATUl QOD’RI.
Banyak orang pada umumnya memimpikan untuk mendapatkan wahyu lailatul Qod’ri . Untuk mendapatkan kemuliaan seribu bulan itu tidak cukup hanya mengharap saja tanpa ada upaya penggaliannya.
Sesungguhnya hanya hak veto bagi Allah siapa-siapa yang dikehendakinya untuk kepudunan wahyu itu. Tidak pandang siapa dia, baik si miskin, kaya, berpangkat dan atau berkedudukan tinggi dihadapan manusia ; Tetapi dimuka Allah adalah orang-orang pilihan Allah .
Lalu bagaimana ciri – ciri yang tampak dalam pandangan kita ? Allah bersifat suci , oleh karena itu Nur suci tidak bakal menyatu dengan sifat orang yang masih kotor, rakus, tamak dan haram.
Manusia tempat salah dan dosa, mana mungkin bisa mencapainya ? Apabila Allah telah mensucikan hati kita tidak ada yang tidak mungkin. Bahkan derajat manusia bisa melebihi derajat dan sifat malaikat, contohnya Rosulullah.
Bagaimana upaya kita untuk mendapatkan wahyu yang semua orang mengimpi – ngimpikannya itu?
Sahabat pernah bertanya pada Rosulullah sekitar Lailatul Qod’ri dan dijawab oleh beliau : Yang intinya kurang lebih demikian : Turunnya Lailatul Qod’ri dalam bulan Romadhon tanggal 23,25,27 dan 29. Dalam tanggal itu umat Muhammad disuruh berupaya membuat jaring trowl untuk menjaring dan mendapatkan kemuliaan seribu bulan itu. Jaring itu dianyamnya dengan 4 (empat ) benang halus dan iklas, nama benagnya antara lain :
· Berkwalwat;(Menyendiri dengan memperbanyak dzikir, shalat, beribadah).
· Diam;( I’tikaf, merenung atau kontemplasi pada kebesaran Yang Maha Kuasa)
· Lapar (puasa)
· Melek (menjauhkan lambung dari tempat tidur ).
Bahkan ada lagi orang yang lebih dekat dengan Allah, yang mendapat Ilham: bila awal bulan Romadhon itu jatuh pada hari :
· Ahad turunnya tanggal 27;
· Senin turunnya tanggal 29;
· Selasa turunnya tanggal 25;
· Rabu turunnya tanggal 27;
· Kamis turunnya tanggal 23;
· Jum’at turunnya tanggal 29;
· Sabtu turunnya tanngal 29;
Tidak segampang teori- teori di atas hingga kita akan menyanggong (menunggu) hanya tanggal – tanggal tertentu di atas untuk mendapatkanya, tetapi yang benar adalah niat puasa kita dari awal harus sudah Taqorub kepada Allah dengan jalan mensucikan puasa kita dengan puasa khusus dari yang khusus, bukan sekedar puasa umum, atau puasa khusus. Puasa khusus dari yang khusus adalah puasa hati dari kemauan – kemauan rendah dan pikiran – pikiran duniawi serta mencegah dari selain Allah secara keseluruhan.
Cinta kita kepada Allah 100% utuh, tidak boleh tercampuri 0.01% cinta selain-Nya .
Taubatan nasukha : Kita taubat dihadapan Allah tiap tengah malam (shalat tahajud). Bila Allah telah mencuci hati kita berarti taubat kita telah diterima –Nya. Kaca hati kita telah bening insyaAllah Nur Suci akan dengan sendirinya bersatu dengan Nur Suci pula (itulah kemuliaan itu) .
Wara’ è meninggalkan yang haram dan sub’had (samar) .
Zuhud ;
Tawakal ;
Kecintaan ( mahabah) ;
Rela ( kerelaan ) ;
Setelah semuanya kita lalui, berlakulah jujur dan melaksanakan amanah sesuai dengan proporsinya .
Itulah langkah-langkah yang kita tempuh, insya Allah dengan jurus itu Allah berkenan memilih kita menjadi kekasih-nya . Amin .
Jangan takut dengan dosa-dosa yang telah kau perbuat, sebab apabila Allah akan memberi petunjuk kepada seseorang tidak ada seorangpun yang dapat enyesatkan .
Wassalam ,- krn.
ahahaha mau nyoba2 phising ya? huuuw gak kenaaa ;p
BalasHapusorang pinter d kadalin :D
tak ada manusia sempurna
HapusSemoga bapak selalu mendapat ridho Alloh SWT
Hapusaamiin BERKAH WUJUD KANTHI SELAMET.
HapusMATUR SUWUN
SALAM RAHAYU PARA PEMBACA BUDIMAN , SARAN DAN PENDAPAT YANG BERSIFAT MEMBANGUN SANGAT DIPERLUKAN BAGI KITA YANG MENEMPUH PERJALANAN SANG SALIK KE PADA SANG KHALIQ....
BalasHapus