Rabu, 04 Januari 2012

bingung

BINGUNG

Awan bengi dakgoleki
Liwat sela-selane gegodhongan
Liwat sela-selane bangunan-bangunan,
Liwat sela-selane lintang lan rembulan,
Uga antarane tumpukan mega lan mendung.
Awit sore nganti lingsir wengi.
Bola-bali….
Saya suwe tambah saya bingung.
Durung ketemu jluntrunge…
Durung ketemu kabul kawusane…
Ana ngendi sak temene,
Papan padunungan rahasiane urip kang gedhe.
Kang ngemu arti,wigati lan pakerti,
Sing biso ngayomi, ngayemi ,diri, keluargo,konco,deso lan negara.
Hai para menungsa !
Padha mangertenana ….!!!
Sing ora duwe tahta aja meksa,
Sing ora duwe kuwasa aja sok kuwasa,
Sing duwe wewenang aja sok menang,
Rebut bener aja dieloki.
Ngene iki akhire kedadean sing mbilaheni.
Yen wis kadhung njeblug sapa sing diluruk ?
Kadhung kiamat sapa sing disambat ?
Ayo kabeh padha mikir….
Apa sebabe alam rada kuciwa marang kita
Saiki iki, ayo coba padha dikaji
Gempa bumi, Stunami, ewu-ewu wong padha mati
Bali marang kasampurnan jati.
Aku dhewe bingung …
Judheg …
Nang dhadha tambah sesek
Ora mangan kok tambah wareg.
Arep ngomong wedi kejlomprong
Arep tandang gak duwe suthang
Arep mlaku wedi kesandhung
Akhire ya mung bingung.
Ya mung siji sing dakpuji
Kabeh kuwi sir’ e Illahi
Ora keconggah ditelusuri nganggo mata hati
Muga kabeh kedadean iki ngemu wigati.


Dening: Bpk. K a r n o
Sdn Warugunung II Surabaya



Untuk saudara-saudaraku

Dari Timur sampai Barat, dan apapun yang berada di antara keduanya.
Dari Selatan sampai Utara, dan apapun yang berada di antara keduanya.
Dari bumi sampai langit, dan semua makhluk yang menjadi penghuninya.
Dari darat sampai lautan, dan semua makhluk yang mendiaminya.
Untuk saudara-saudaraku yang teraniaya,
Untuk saudara-saudaraku yang tertindas dan terpinggirkan.
Untuk saudara-saudaraku yang merasa paling benar,paling pintar, dan paling tahu segala hal.
Untuk saudara-saudaraku yang kebingungan ke mana harus mengarahkan pandangan,
ke mana harus menatap keindahan cahaya-Mu.
Untuk saudara-saudaraku yang merasa asing di tengah-tengah gelak tawa kesombongan dan keangkuhan.
Untuk saudara-saudaraku yang telah dirampas kepercayaannya, yang telah dikebiri hak-hak kemanusiaannya.
Untuk saudara-saudaraku yang terlalu lama terdiam dalam ketakutan yang mencekam,
ketakutan atas kemiskinan, ketakutan atas hilangnya kehormatan ….
Untuk saudara-saudaraku yang hidup dalam kehinaan ,
terperosok dalam jurang kesesatan yang begitu dalam,
Yang terpenjara dalam kegelapan ruang kebodohan.
Untuk saudara-saudaraku yang masih saja sombong dan angkuh untuk bisa memahami perasaan orang lain.
Untuk saudara-saudaraku yang sibuk dengan kesenangannya sendiri,
sibuk dengan nafsunya sendiri,
Yang senantiasa menari-nari di atas kehinaan dan penderitaan sesamanya.
Untuk saudara-saudaraku yang telah gelap mata,
yang telah mati nuraninya, yang telah beku hatinya.
Untuk saudara-saudaraku yang terlupa dengan kewajibannya,
yang terlena oleh keindahan dunia, terpesona oleh kefanaan dirinya.
Untuk saudarasaudaraku yang terlalu bangga dengan kapandaiannya,kehormatannya, kedudukannya, maupun kekuasaannya
Untuk saudara-saudaraku yang suka mengolok-olok orang, menghina dan mencerca teman maupun saudaranya.
Untuk saudara-saudaraku yang bangga jika dapat mempermalukan saudaranya,
mengalahkan musuhnya, maupun membenci orang yang telah menyakitinya.
Tolonglah mereka Tuhan, ajarilah mereka bagaimana cara untuk tidak membenci sesama.
Kasihilah mereka Tuhan, sayangilah mereka, sebagaimana Engkau mengasihi dan menyayangi mereka saat Kau menciptakannya
Lindungilah mereka dalam naungan cinta dan kasih-Mu, sucikanlah hati dan pikiran mereka dengan limpahan anugerah kearifan-Mu.
Berilah mereka keselamatan, limpahilah mereka keamanan, dan peluklah mereka dalam kedamaian cinta-Mu.
Peliharalah mereka dalam taman keagungan-Mu, sentuhlah mereka dengan sepercik embun kebesaran-Mu.
Angkatlah mereka Tuhan, angkatlah mereka, dan letakkanlah di atas bumi pengampunan-Mu
Siramilah mereka Tuhan, siramilah mereka dengan kesejukan cinta kasih-Mu.
Engkau maha pengasih lagi maha penyayang.





Oleh : Bpk.Karno
Sdn Warugunung II Surabaya