Jumat, 22 Juli 2011

TUGAS HAMBA ALLAH


Sebelum berjalan jauh seseorang perlu menyiapkan bekal untuk persiapan di jalan , untuk menyiapkan bekal tersebut harus diupayakan atau dicari sebelum kita berangkat bepergian. Jika dalam perjalanan sudah punya bekal kita bisa pergi dengan tenang, sebab apabila haus tinggal minum, jika lapar tinggal istirahat makan. Lain halnya jika kita pergi dengan terpaksa dan belum mempunyai persiapan sama sekali, sungguh sangat menyedihkan, secara logika kita pasti akan kehausan dan kelaparan di jalan. Padahal perjalanan itu tidak akan bisa kembali pulang kerumah semula , karena sudah terlalu jauh.dan bahkan rumah kita yang dulu sudah tidak ada ( telah ditelan tanah). Perjalanan panjang itu untuk selamanya tiada batas kurun waktu atau masa.

Para pembaca budiman, tentu anda tahu kemana arah pembicaraan kita ini. Tentu yang kita bicarakan mengenai bekal apa yang kita persiapkan sebelum maut menjemput kita; sebelum nyawa keluar dari jasad ; sebelum malaikat Izroil bertamu kerumah kita untuk mengajak pergi jauh tanpa batas.

Kalau kita pergi mengembara di jagad raya ini bekalnya sudah barang tentu air / minuman, makanan dan pakaian/selimut agar tidak kehausan, kelaparan ataupun kedinginan. Namun jikalau kita berangkat berpulang ke-Rahmatullah, air dan makanan sudah tidak diperlukan lagi. Tetapi bekal yang berupa amal kebajikan selagi masih menghirup udara segar saat ini yang perlu kita persiapkan sebelum kita pergi.

Menurut para Kyai dan Dai bekal yang dipersiapkan dalam perjalanan menuju Allah berupa:
1. Amal Jariyah
2. Ilmu yang bermanfaat
3. Doa anak yang sholeh / sholikhah.

Amal jariyah adalah serangkaian kegiatan kehidupan di muka bumi selama hidup kita, yang kita laksanakan dengan tulus ikhlas yang hanya kita persembahkan kepada Yang Maha Kuasa Tok Til, artinya tiada tendensi lain selain mohon Ridho Allah SWT.

Seberapa besar ilmu yang kita miliki, sekalipun sebesar gunung , tetapi tidak kita amalkan tidak akan berguna sama sekali, bahkan akan memberatkan kita kelak di hari kemudian untuk mempertanggung jawabkan ilmu itu. Lain halnya dengan ilmu yang kita amalkan , walaupun sedikit bahkan mungkin satu ayat, tetapi akan bermanfaat baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain.

Do’a anak sholeh dapat meringankan beban penderitaan orang tua yang kehabisan bekal diperjalanan menuju Sang khaliq. Hal ini tidak boleh terlalu kita harap-harapkan dan kita bangga-banggakan, sebab kita tidak tahu persis apakah anak-anak kita nanti berbakti kepada orang tua atau tidak.walaupun kita tidak kurang-kurang menasehatinya. Ia berbakti atau tidak merupakan rahasia Allah . Oleh karenanya disarankan, hendaklah kita mencari sendiri bekal itu semaksimal mungkin, dan tidak terlalu berharap kepada kiriman dari anak-anak, kalau ada syukurlah jika tidak ya nasib.

Rukun Islam

Salah satu ilmu yang harus kita miliki dalam menyiapkan bekal tadi diantaranya adalah kita pahami tentang rukun Islam, rukun Iman dan wajib Islam.
Rukun Iman telah kita bahas dalam buku berjudul “ Kunci Rahasia Jalan Menuju Allah”.
Dalam bab ini akan kita bahas mengenai Rukun Islam.

Kita ketahui bersama sejak pelajaran di SD bahwa Rukun Islam ada 5 (lima) yaitu :
1. Mengucapkan kalimat syahadat;
2. Mengerjakan Sholat;
3. Mengeluarkan Zakat;
4. Berpuasa ;
5. Mengerjakan ibadah haji.

Keterangan :
1. Mengucapkan dua kalimat syahadat, yakni menyatakan serta mengakui bahwa tidak ada Tuhan yang wajib disembah di jagat raya ini kecuali Allah SWT, dan mengakui bahwa Nabi Muhammad s.a.w. itu adalah utusannya.

Secara syariat Islam, untuk menjadi seorang Islam diwajibkan mengucapkan lafadz syahadat yaitu ‘ASYHADU AN LAA ILLAAHA ILLALLAAH ; WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLAH.’
Artinya : “ Aku bersaksi bahwasanya tiada Tuhan yang wajib disembah melainkan Allah; dan aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah”.
Dua kalimat diatas mengandung syahadat Tauhid ( Meng-Esakan Allah), dan syahadat Rosul ( pengakuan Nabi Muhammad adalah utusan Allah). Hal tersebut harus diucapkan secara lisan dan diresapi didalam hati secara mendalam.
Dua kalimat syahadat itu merupakan tonggak awal yang merupakan gerbang menjadi seorang muslim.

Allah telah memberi wahyu kepada Musa as “ Barang siapa yang bertemu dengan Aku padahal ia ingkar kepada Achmad, niscaya Aku masukkan dirinya kedalam neraka “
Siapa Achmad wahai Tuhanku ? Allah berfirman “ Tidak pernah Aku ciptakan satu ciptaan yang lebih mulia menurut pandanganKu dari padanya, telah Ku-tuliskan namanya bersama Ku di Arasy, sebelum Aku ciptakan tujuh lapis langit dan bumi; Sesungguhnya surga itu terlarang bagi semua makhluk Ku, sebelum ia dan umatnya terlebih dahulu memasukinya ………” ( Hadist Qudsi ).

Inilah gunanya mengapa kita harus bersyahadat Tauhid dan juga bersyahadat Rasul.
Selanjutnya mengerjakan kewajiban-kewajiban yang lainnya.
Sebelum berbicara lebih jauh, barang kali para pembaca atau seseorang yang baru masuk Islam ,yang latar belakang mereka berasal dari ahli logika , ahli filsafat atau bahkan mungkin dari ahli batiniah mungkin mereka akan bertanya, dari mana kita tahu hal itu ?. Karena kebanyakan mereka tidak mudah untuk bersaksi tanpa penyaksian yang fakta nyata, atau yang masuk logika.
Untuk itu pengarang sengaja memaparkan makalah tersebut agar dapat kita pahami bersama baik yang sudah Islam maupun yang baru mau masuk . Hal ini dirasa sangat penting dalam rangka mempertebal kayakinan kita terhadap agama yang kita peluk.
Dalam berkeyakinan biasanya pertama-tama kita mendengar dari orang lain baik itu Ustad ,Kyai maupun guru ngaji. Dari suatu keyakinan berkembang menjadi ainul yakin ( mata keyakinan ) , lantas berkembang menjadi haqul yakin ( keyakinan mutlak ) . Dari jenjang pertama hingga ketiga ini mempunyai fase-fase pemahaman antara lain:

a.Secara akal (dalil logika) suatu misal; Anda duduk di kursi , tentu anda tahu siapa pembuat kursi itu. Tentu tukang mebelair. Tidak mungkin ada barang tanpa ada penciptanya. Demikian pula kalau kita telusuri adanya bumi, langit, apa-apa yang ada di antara bumi dan langit, apa-apa yang kelihatan dan apa-apa yang tidak kelihatan (khusus untuk ahli batin yang sudah sering memasuki alam maya) coba kita fikir , apakah ini ada dengan sendirinya tanpa ada Sang Pencipta ? Tidak mungkin bukan ? Lalu siapa penciptanya ? Dari penalaran ini keyakinan sudah mulai kita mengerti , inilah pemahaman tentang keyakinan.( kebenaran nalar/logika ).

b.Kalau penalaran kita sudah sampai pada perasaan bahwa Sang Pencipta itu Tuhan yang mencipta dan mendidik alam semesta ini, berarti hati kita sudah mulai masuk ke fase ainul yakin, sebab ainul yakin ini adalah mata keyakinan yang datangnya dari Tuhan sang pencipta alam semesta ini. Mengapa demikian ? Sebab orang yang sudah bisa berfikir dan memahami adalah merupakan karunia yang besar dari Tuhan. Berawal dari logika yang kita pahami di atas . Disini seseorang telah mendapat cahaya hati , sehingga mata keyakinan kita sudah mulai bisa melihat sebagai .(kebenaran ilmu).

c.Fase yang ketiga yaitu haqul yakin. Disini merupakan pengembangan dari ainul yakin, mata hati kita telah melihat bebenaran yang haq . Inilah derajat penyaksian yang hakiki. Tiada jarak antara hamba dengan sang khaliq. Telah menyatu menjadi satu adanya. “ Ya Allah aku ada di dalam diri-Mu, Engkau ada di dalam diriku, biarlah kuasa-Mu yang bekerja di dalam diriku melebihi apa yang aku pikirkan dan aku minta “
Kita telah mencintai sang Khaliq dan dicintai oleh-Nya yang semua itu semata-mata hanya karena sifat kasih dan sayang Tuhan kepada diri kita. Pernahkah anda mencintai seseorang atau dicintai seseorang ? Jika ya , maka anda tahu sendiri jawabannya. Kita tahu kebutuhan kekasih kita ,tanpa ia minta kita telah penuhi kebutuhannya ,demikian pula sebaliknya orang yang mengasihi kita akan memenuhi kebutuhan kita tanpa kita memintanya. Demikian pula hukumnya antara hamba dan Sang Khaliq. Tidak ada maksud sedikitpun untuk mencelakakan kita , walaupun tampaknya hal yang disuguhkan kepada diri kita ini dirasa tidak enak atau kita merasa tersiksa. Pasti demi kebaikan kita, dibalik itu pasti ada hikmah yang sangat besar yang tanpa kita ketahui. Demikian pula halnya , jika kita lagi mendapat bala’ kita tidak boleh buruk sangka / su’uzon kepada kekasih kita yaitu Sang khalik dalam hal ini Allah SWT.
Keyakinan ini mutlak harus kita pegang, merupakan kebenaran hakiki / mutlak , tidak diragukan lagi.Ini adalah pelajaran keyakinan secara tauhid ,sedangkan penyaksian Rasul/ syahadat rasul, kita pelajari tentang penciptaan Nur Mohammad. Allah menciptakan Nur Muhammad sebelum menciptakan segala sesuatu. Segala sesuatu itu berasal dari Nur Muhammad. Oleh karenanya Muhammad adalah pembawa rahmat bagi alam semesta. Nabi Muhammad tidak pernah membenci ciptaan Allah di muka bumi ini.
Dalam hal cinta kepada Rasul , hal di atas sangat berpengaruh dalam proses pelaksanaan tugas seorang hamba kepada Tuhannya. Mengapa ? Tidak sampai do’amu tanpa melalui Mohammad. Artinya adalah kita berasal dari Nur Mohammad, sudah barang tentu kita harus tahu diri. Dalam bahasa Jawa dikatakan “ Wong iku kudu ngerti mergane” kalau kita tahu dari mana kita . Kalau boleh kita umpamakan : Gethuk tidak mungkin meninggalkan singkong; nasi tidak boleh meninggalkan berasnya. Demikian pula manusia tidak boleh melupakan Rasulnya, karena secara dhohir Rasul yang membawa ajaran hingga sampai kepada kita. Secara batin dialah asal muasal diri kita. Apalagi kalau sampai melupakan yang menciptakan kita. “Naudzubila stuma naudzubilah”
Dalam hal cinta kepada Rasul silahkan anda pelajari buku “ Kunci Rahasia Jalan Menuju Allah” dalam bab hakekat kehidupan, antara lain kita ini siapa, dari mana, untuk apa diri kita ini dan sebagainya.

Nur Muhammad telah tercipta sebelum jagad raya tercipta oleh Allah
Nur Muhammad = Nur Illahi = Terang
Muhammad berarti sifat yang amat terpuji
Jadi “ La illaha Ilallah Muhammad rasulullah “ telah ada sebelum jagat raya diciptakan.
Lafad inilah ciptaan Allah yang pertama dan paling utama.

2.Mengerjakan sholat lima waktu sehari semalam. Kewajiban ini akan terasa ringan jika cinta kita pada Allah telah mendalam. Tidak ada rasa berat sedikitpun jika kita telah ikrar cinta kepada-Nya. Ibaratnya kita telah menyatu dengan kekasih kita. Tidak hanya itu bahkan semua kekuatan itu semua berasal dari pada-Nya , itulah hukum qodlo dan qodar Allah. Sesungguhnya sholatku, ibadahku hidupku dan matiku hanya berasal dari Allah dan hanya untuk –Nya. Tiada kekuatan manusia tanpa karunia-Nya.

Perintah sholat bermula dari kejadian izro’ mi’raj Nabi besar Muhammad s.a.w . Perintah sholat yang semula 50 X ( lima puluh kali ) sehari semalam hingga sampai 5 X ( lima kali ) sehari semalam. Perintah sholat diterima oleh Nabi langsung dari Allah. Untuk pelaksanaan shalat dalam al-qur’an memang tidak terlalu jelas “ Hadapkanlah mukamu lurus-lurus saat menghadap kepada-Ku” Dalam pelaksanaannya Rasulullah mencontohkan bagaimana tata cara shalat itu. “ Shalatlah sebagaimana aku shalat” Sabda rasulullah.
Shalat adalah ibadat yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir ( Allahu Akbar )dan diakhiri dengan salam (Assalamu’alaikum ).
Kedudukan shalat dalam agama islam tidak dapat ditandingi oleh amal ibadat manapun. Merupakan tiang agama, tak dapat tegak kecuali dengan itu. Juga merupakan tulang punggung dari semua amal perbuatan lainnya.

Shalat digolongkan menjadi 2 ( dua ) yaitu :
a. Shalat wajib
b. Shalat sunat.

Yang termasuk shalat wajib ada 5 antara lain ;‘Ashar, Maghrib, ‘isya’, shubuh.
Dhuhur.

Adapun jumlah rakaatnya adalah sebagai berikut :
1. ‘Asyar Jumlah rakaatnya 4;
2. Mahgrib jumlah rakaatnya 3;
3. Isya’ jumlah rakaatnya 4;
4. Subuh jumlah rakaatnya 2; dan
5. Dhuhur jumlah rakaatnya 4 .

Jadi jumlah shalat wajib ada 17 rakaat dalam sehari semalam.
Macam-macam sholat sunat selain yang mengiringi sholat wajib, masih banyak lagi antara lain :
a.Sholat sunat yang dikerjakan sendiri ;
- Sholat Rowatib ( Yang mengiringi sholat wajib di atas )
- Sholat Dhuha
- Sholat Tahiyatul Masjid
- Sholat Tahajud
- Sholat Hajad
- Sholat Istiharah ( memilih atau minta dipilihkan )
- Sholat Witir

b.Sholat sunat yang dikerjakan secara berjamaah;
- Sholat Tarawih ( bisa dikerjakan sendiri )
- Sholat Gerhana
- Sholat Istiqo’ ( mohon turunnya hujan)
- Sholat Hari Raya ; ( ‘Idul Fitri , ‘Idul Adh-ha )
- Sholat Taubah
- Sholat Muthloq ( tidak ditentukan waktunya dan tidak ada sebabnya, rakaatnya juga
tidak ada batasnya berapa saja , dua ataupun empat )
- Sholat Tasbih
- Sholat Awwabin ( khusus sholat sunat rawatib sesudah Mahgrib )
- Sholat Ihram dan Thowaf

3.Mengeluarkan Zakat.
Zakat artinya kadar harta yang tertentu , yang diberikan kepada yang berhak menerimanya, dengan beberapa syarat.

Firman Allah dalam Surat An-Nissa; 77  “ WA ‘AQIIMUUSHSHOLATA WA AATUUZ ZAKAATA “ Artinya : Dirikanlah sholat dan bayarlah zakat hartamu.

Firman Allah dalam surat Al-Baqarah: 277  “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengamalkan salih, lagi mendirikan sembahyang dan membayarkan zakat, untuk mereka itu pahala di sisi Tuhannya dan tak ada ketakutan atas mereka dan tiada mereka berduka cita”

Benda yang wajib dizakati

1.Binatang ternak :  Unta , sapi, kerbau, dan kambing.
2.Emas dan Perak
3.Biji makanan yang mengenyangkan
4.Buah-buahan
5.Harta perniagaan
6.Hasil Tambang
7.Rikaz ( Harta terpendam )
8.Zakat Fitrah

Nisab zakat sapi dan kerbau

30 – 39 ekor 1 Ekor anak sapi atau seekor kerbau 2 tahun lebih

40 – 59 ekor 1 Ekor anak sapi atau seekor kerbau 2 tahun lebih

60 – 69 ekor 2 Ekor anak sapi atau seekor kerbau 1 tahun lebih

70 ekor - … 1 Ekor anak sapi atau seekor kerbau dan 1 ekor anak sapi atau

seekor kerbau 2 tahun lebih

NISAB ZAKAT KAMBING

40 – 120 ekor : 1 ekor kambing betina atau 1 ekor domba betina 2 tahun lebih
1 tahun lebih
120 – 200 ekor :2 ekor kambing betina atau 2 ekor domba betina 2 tahun lebih

201 – 399 ekor :3 ekor kambing betina atau 3 ekor domba betina 2 tahun lebih

400 ekor - …. :4 ekor kambing betina atau 4 ekor domba betina 2 tahun lebih

Mulai 4 ekor kambing dihitung tiap-tiap 100 ekor kambing zakatnya 1 ekor kambing atau domba umur sebagaimana tersebut di atas Jadi 500 ekor kambing zakatnya 5 ekor,
600 ekor kambing zakatnya 6 ekor dan seterusnya.

Nisab emas - perak dan zakatnya
Nisab emas timbangannya 93,6 gram zakatnya = 1/40 X 2,5 % = 2,125 gram.
Nisab perak 200 dirham / 624 gram zakatnya = 1/40 X 2,5 % = 5 dirham atau 15,6 gram

Nisab biji dan buah-buahan jika dalam jumlah 930 liter 1 nisab artinya setiap 930 liter nisabnya X 1/10 atau 10 % = 86,49 liter ( diairi dengan air hujan /tanpa beli/biaya)
Jika diairi dengan biaya atau beli maka zakatnya 930 X 1/5 atau 5 % = 46,5 liter.
Wajib zakat biji dan buah bila sudah dimiliki, yaitu sesudah masak. Zakat itu wajib dikeluarkannya tunai apabila sudah terkumpul dan yang menerima sudah ada.

Nisab hasil tambang
Hasil tambang emas –perak apabila sudah 1 nisab, wajib dikeluarkan zakatnya pada waktu itu juga dengan tidak disyaratkan sampai 1 tahun , seperti pada biji-bijian dan buah-buahan.
Zakatnya hasil tambang adalah 1/40 atau 2,5 %.

Zakat rikaz ( harta terpendam )
Rikaz adalah emas / perak yang ditanam oleh kaum jahiliyah ( sebelum Islam ) bila kita mendapatkan wajib kita mengeluarkan zakatnya sebanyak 1/5 % atau 20 %.

Zakat fitrah
Setiap orang Islam setiap hari raya I’dul fitri diwajibkan membayar zakat fitrah sebanyak 3,1 liter dari makanan yang mengenyangkan menurut tiap-tiap tempat (negeri)

4.PUASA
Siyam / saumu ( Puasa) adalah menahan dari segala sesuatu, seperti menahan makan, minum, nafsu, menahan berbicara yang tidak bermanfaat dan sebagainya. mulai terbit fajar sampai terbenam matahari dengan niat dan beberapa syarat.

Puasa ada 4 macam :
1.Puasa wajib
2.Puasa sunat
3.Puasa makruh
4.Puasa haram , yaitu puasa pada hari raya Idul Fitri, hari raya Haji, tiga hari setelah hari raya haji yaitu tanggal 11,12,dan 13

RAHASIA-RAHASIA PUASA

Puasa itu ada 3 ( tiga ) tingkat , yaitu :
1.Puasa umum
2.Puasa khusus
3.Puasa khususul khusus.
Puasa umum adalah menahan perut dan kemaluan dari menunaikan kebutuhan.
Puasa khusus adalah menahan pandangan penglihatan, lidah, tangan kaki, dan seluruh anggota badan dari dosa.
Puasa khususul khusus adalah puasa hati dari cita-cita yang rendah dan fikiran duniawi

Puasa khusus dan khususul khusus ini adalah puasanya tingkat para nabi dan sodiqin dan orang –orang yang didekatkan kepada Allah.

Kesempurnaan puasa khusus dan khususul khusus ini ada 6 hal , antara lain ;
1.Memejamkan dan menahan mata dari melebarkan pandangan kepada sesuatu yang tercela dan dibenci.
2.Memelihara lidah dari berbicara tanpa arah, dusta, menggunjing, mengumpat, berkata buruk, kasar, permusuhan dan pertengkaran, diperintahkan diam dan selalu mengingat Allah SWT.
3.Menahan pendengaran dari sesuatu yang makruh, sebab sesuatu yang haram diucapkan haram pula didengar. Firman Allah ( Surat Al-Maidah 42) “ Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram”.
4.Menahan seluruh anggota baik kaki maupun tangan dari dosa dan makruh, menahan perut dari yang sub’hat waktu berbuka .
5.Tidak makan makanan yang halal saat berbuka dengan memenuhi perutnya /tidak boleh berlebihan.
6.Setelah berbuka puasa hendaklah hatinya antara takut dan harap. Karena tidak tahu apakah puasanya diterima (termasuk orang yang didekatkan kepada Allah) atau tertolak (termasuk orang yang dimurkai).

Itulah ma’na-ma’na bathin mengenai puasa.
Ketahuilah saat manusia itu gelimang dengan syahwat maka ia jatuh paling bawah dan menyusul kelompok binatang, tetapi setiap ia dapat memotong syahwatnya, maka ia naik setinggi-tingginya Illiyin dan menyusul ke ufuk Malaikat.

Mengapa ada puasa yang dengan puasanya itu tidak mendapatkan kecuali lapar dan haus ?
Jawabnya adalah ; Sebab ibadah orang - orang yang mempunyai keyakinan, ilmu dan ketaqwaan walau sebesar atom lebih unggul dari pada ibadah yang sebesar gunung dari orang-orang yang tertipu / orang-orang bodoh.

A.PUASA SUNAT
Puasa suanat itu menjadi kuat pada hari-hari yang utama. Hari – hari utama itu ada pada setiap tahun,bulan maupun minggu.

Adapun dalam tahun setelah ramadhan adalah ;
• Hari ‘Arafah
• ‘Asyura
• 10 hari pertama bulan Dzul hijah
• 10 hari pertama bulan Muharram.

Adapun yang berulang dalam satu bulan adalah;
•Awal bulan
•Pertengahan bulan ( tanggal 13,14,15)
•Akhir bulan

Adapun pada satu minggu terdiri dari ;
•Hari senin
•Hari Kamis
•Hari jum’at

Itulah hari-hari yang utama , maka disunatkan berpuasa karena pahalanya dilipat gandakan oleh Allah dengan berkah waktu-waktu ini.


B.PUASA MAKRUH;
Adapun yang dimaksud dengan puasa makruh adalah dikarenakan 2 (dua) hal yaitu;
1. Berpuasa di dua hari raya dan hari –hari Tasyriq pada seluruh tahun. Apabila puasa- puasa sunat tersebut jika bertepatan .
2. Jika ia tidak menggemari puasa sunat dan ia menjadikan puasa sebagai kekangan bagi dirinya .

Buah dari segala puasa adalah rahasia Allah sendiri .

“ Telah Aku luluskan kewajiban-Ku,
Aku telah meringankan hamba-Ku,
Dan telah Aku sempurnakan ilmumu”

Cukuplah sudah kitab rahasia-rahasia puasa, segala puji bagi Allah dengan seluruh pujian-Nya.
Semoga Allah melimpahkan rahmat, kesejahteraan dan kemuliaan atas junjungan kita nabi besar Muhammad saw, dan seluruh yang terpilih dari penduduk bumi dan langit.
Allah lah yang menolong dan mencukupi segalanya, dan Allah sebaik-baik penerima penyerahan diri.

5.MENGERJAKAN IBADAH HAJI.

Pelaksanaan ibadah haji adalah merupakan realitas dari rukun islam yang ke 5 ( lima ) sekaligus peningkatan wajib islam jika mampu.
Merupakan orang-orang yang dimuliakan Allah orang yang mendapat kesempatan untuk dapat melaksanakan wajib haji ke Baitullah.
Maksud dan tujuan mengerjakan haji adalah merupakan peningkatan kwalitas beragama seseorang sehingga dapat memahami makna haji yang sesungguhnya . Untuk berangkat haji tidak sekedar memiliki harta yang cukup , kemudian berangkat dan berangkat. Tetapi jauh dari itu ia harus memahami mengapa dirinya harus berhaji dan berumrah.
Seseorang yang berangkat haji harus tahu kitab dan ayat yang mendukung sehingga ia dapat melaksanakan dengan ilmu yang cukup memadai. Selanjutnya mampu melaksanakan dan mengamalkan dalam peri kehidupan sehari-hari baik ia sebelum berangkat , maupun setelah pulang dari Mekah dan Madinah. Mampu mempelajari alam jagat raya beserta isinya yang semua itu memberi gambaran dan peringatan bagi manusia yang tahu akan diri dan tahu akan Kekasihnya yaitu Allah SWT sepanjang hidupnya tanpa mengenal alpa dan lupa sedikitpun.

“ SIAPA-SIAPA YANG MENGENAL DIRINYA, PASTI MENGENAL TUHAN ALLAH-NYA. BARANG SIAPA MENCARI ALLAH DARI LUAR DIRINYA SUNGGUH-SUNGGUH JALAN YANG SESAT “

Mengapa kita harus berhaji ?
Setiap muslim yang mampu diwajibkan melaksanakan haji kebaitullah ,diharapkan dan diharuskan untuk mencapai haji mabrur. Hendaknya ia benar-benar mengenal Allah SWT dengan pasti dimana keberadaan-Nya, sehingga do’anya, ibadahnya, munajadnya dengan Sang Pencipta , Sang Pengatur segala urusan dapat diterima dan tepat sasaran.
Mengapa demikian ? Banyak kaum muslimin yang asal dapat berangkat dan mendapatkan titel haji di depan namanya yang mentereng tetapi perilaku kehidupan sehari - hari tidak mencerminkan sifat dan sikap seorang haji. Bahkan ada yang bila tidak disebut-sebut titel hajinya ia marah sebab ia telah habis banyak ongkos / biaya berangkatnya ke Mekah dan Madinah.
Kebanyakan mereka tidak tahu apa makna haji. Haji adalah ibadah , ibadah yang utama dan yang lebih baik adalah yang tidak diketahui orang lain dan tidak pula tenar akan ibadah itu. Jangan kita silau akan penghormatan manusia kepada kita , jika hal itu masih terjadi dalam diri kita berarti masih ada unsur riya’ , ujub, dan sombong dihadapan orang lain bahkan di hadapan Sang Pencipta. Tidakkah kita punya rasa malu, padahal kita tak tahu apakah haji kita itu diterima atau tidak.
Betapa menangisnya ia jika ia tahu ada jamaah haji yang didatangi malaikat lalu dikatakan kepadanya : “ Hai Fulan, dari enam juta orang haji tahun ini di lembah ini hanya ada 6 ( enam )orang yang diterima hajinya, bagaimana akan halmu ? “
Wahai malaikat celakalah aku , padahal aku berkeyakinan setelah aku datang ke Baitullah ini aku berharap akan diampuni segala dosaku dan diterimanya aku didepan Tuhanku dengan sejahtera. Tetapi….. , betapa malangnya aku , dan apakah aku termasuk orang yang diterima Tuhanku diantara sebanyak orang yang disini ?

Wahai jamaah haji yang berbahagia kesombongan apa yang kau pakai mahkota dikepalamu?
Tidak lebih baik kau berendah diri kepada Allah dan mohon ridho-Nya dari dapat diterimanya amalan haji kita.

Tetapi jangan berkecil hati kaum haji sekalian ! Sebab tiap –tiap orang dari keenam itu masing-masing membawa 10 ( sepuluh ) orang. Tiap-tiap orang dari 10 (sepuluh) orang itu membawa lagi 100 (seratus ) orang teman hajinya untuk sampai pada Allah . Silahkan anda berfikir !

Pelaksanaan ibadah haji oleh seorang hamba Allah adalah mengandung makna yang menyeluruh , baik mulai dari pelajaran ilmu tulisan , aturan penciptaan alam jagat raya, penjiwaan / pendalaman, praktek pelaksanaan kejadian di lapangan.
Disana akan diuji antara pelajaran teori dan dihadapkan dengan kondisi fisik dan non fisik ( goib ) dari apa yang pernah didarmakan sepanjang hidupnya dilapangan dunia tempat kita mengkais rezeki untuk berangkat maupun untuk menghidupi diri dan keluarga , semuanya akan tergambar dalam bukti fisik maupun non fisik di tempat pelaksanaan haji tersebut.
Serahkan semuanya dengan hati ikhlas untuk menerima apapun keputusan Allah kepada diri kita dan segalanya kita berserah diri kepada Allah semuanya. Seperti keikhlasan Nabi Ismail saat akan disembelih ayahandanya atas perintah Allah. Orang yang sudah berhati-hati dalam mengkais kehidupan ini masih banyak duri dan onak yang menggiring kita kearah haram/ samar, apalagi yang masih tutup mata untuk menghalalkan berbagai cara, naudzubilah stuma naudzubillah.

Mudah-mudahan Allah mengampuni kita dan menjadikan kita semua ini menjadi haji yang mabrur tulen /asli dihadapan Allah maupun dihadapan manusia yang tampak dari perubahan perilaku kita sehari-hari sebagai manifestasi kita dalam berkiprah dilapangan dunia ini.

Mari kita waspadai dan kita fikirkan.
“ Akan keluar pada akhir jaman orang mencuri/ mencari dunia dengan kedok agama, muka pakai bulu domba, lidahnya manis melebihi manisnya madu, tetapi hatinya hati srigala”

“ Akan tiba di suatu masa, pada umat manusia tiada tinggal dari Al-Qur’an kecuali tulisannya saja, dan islam tinggal namanya saja” ( Hadist Nabi Muhammad saw )

Melihat dari hadist nabi tersebut , tidak kurang para haji yang hanya ingin mendapat predikat plus dikalangannya bahkan yang lebih parah lagi dari hajinya ia mempengaruhi , menipu daya orang lain dengan menggunakan predikat hajinya itu.

Setelah kita pelajari bersama bahwa naik haji akan menjadi ujian pengertian yang hakiki kepada kita terutama mengenai :
- Jalan menuju Allah;
- Bait Allah atau rumah Allah;
- Kiblat.

Jalan menuju Allah (bukan jalan raya ) tetapi “Shirotol Mustaqiem” yaitu jalan yang sempit dan sukar ibarat titian serambut dibelah tujuh, ini merupakan makna kias yang harus kita pecahkan, kita kaji lebih dalam sehingga mencapai kebenaran haq,  Jalan rohani menuju Allah SWT.
Jalan yang lurus menuju kepada Allah adalah :
( Ar-Rum : 30 ) “ Maka luruskanlah ( hadapkanlah ) mukamu kearah agama, serta condong kepadanya. Itulah agama Allah yang dijadikan-Nya manusia sesuai dengan dia. Tiadalah bertukar perbuatan Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya. “

Bait Allah atau rumah Allah apakah itu Ka’bah ? Benarkah ada disana ? Apakah sebenarnya rumah Allah yang rohaniah ? Untuk menjawab tersebut kita perlu bimbingan dari Allah SWT secara pendalaman ilmu dan perjalanan yang dawam. Secara syariat memang benar Ka’bah ada disana tetapi bukan rumah Allah yang hakiki, insya Allah.
Ka’bah atau bait Allah bermakna “ hati suci “ bersih dari segala kotoran yang badaniah dan rohaniah / fitrohnya .
Ka’bah mukmin bait Allah = Masjid Rohani
Allah bersabda bahwa Allah amat dekat, lebih dekat dari pada kedua urat nadi lehermu !!
Kiblat apakah di Mekah ? Apa makna kiblat yang rohaniah ?  Allah yang dituju.
Selanjutnya disana kita temukan :

- Makam Ibrahim; ( bukan kuburan , tetapi kualitas iman/taat) kepada Allah swt
- Makam Ismail; ( Sikap jiwa yang lkhas ) terhadap kehendak

ALlah
- Batu Hajar Aswad; ( Bukan batu yang disembah, tetapi Allah/ dzat Allah )
- Masjid; (masjid kalbu = Rumah-Ku = Kalbu Suci ) “ Jangan engkau mendirikan sembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya,sesungguhnya mesjid yang berazaskan taqwa dari permulaan hari berdirinya lebih baik engkau mendirikan sembahyang di dalamnya” ( At-Taubah SQ 9: ayat 108 )
- Muftazam ; ( pintu hati yang suci )
- Air Zam-zam ; ( kumpul-kumpul air di padang pasir merupakan kebutuhan manusia ( nazar, kebutuhan ). Allah adalah kebutuhan manusia, oleh karenanya jangan sampai putus hubungan tali silaturahmi dengan Allah sekarang dan untuk selama-lamanya  Dzikir dawan / sholat dhaim.

Apa sebenarnya makna dari semua itu ?

Dari semua yang kita dapatkan disana , disesuaikan ayat-ayat Allah SWT yang muhkamat maupun yang muthasyabihat, maka setelah kita mendapat panggilan Allah untuk hadir.

“ Aku menerima panggilan-Mu Ya Allah ! “
“ Di mana Rumah-Mu Ya Allah “
“ Di mana Engkau Ya Allah “
Diharapkan hamba yang “Naik Haji” sudah mengenal Allah SWT dengan kebenaran. ‘itulah awal ibadah ‘

Mengapa baru disebut awal ibadah ?
Orang yang hajinya mabrur berarti merupakan awal ibadah yang baru benar-benar mempunyai kwalitas dan kwantitas yang dapat diandalkan, diacungi jempol. Karena apapun yang mereka perbuat hanya dipersembahkan kepada Allah SWT Tok Til, dan sesungguhnya semua itu juga berasal dari Allah pula.
Artinya sang haji harus mampu menyikapi dari semua makna diatas

Hai para jamaah haji !!
Sekarang engkau di Mekah dihadapkan dengan fisik, sedangkan engkau menyembah siapa ? Engkau dihadapkan kepada kiblat, perlu engkau ketahui, perhatikanlah baik semua timur dan barat adalah Kiblat-Ku ! Semua tertuju kepada Ka’bah.
“ Bukanlah kebaikan bahwa kamu hadapkan mukamu arah timur dan barat tetapi yang kebaikan itu ialah orang beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab dan nabi-nabi………( Al-Baqarah SQ 2 : Ayat 177 ) Serta Aku ingatkan sewaktu di Mekah ( Ka’bah) . Janganlah menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun !

Engkau berthowaf / engkau berkeliling tujuh keliling . Sudahkah kau dapatkan dalam mencari jalan panggilan-Ku ? Untuk mencari jawabannya diperlukan intelektual seseorang hingga mampu mengupas semua itu. Al-Qur’an adalah Maha amat ilmiah, tetapi membacanya harus njlimet karena mengandung aspek fisik dan non fisik. Dengan mengenal Al-Qur’an / kitab-kitab Allah, rasul-rasul Allah, malaikat-malaikat Allah, hari kemudian serta ciptaan Allah akhirnya kita akan mengenal Allah dengan kebenaran yang haq.

Terima kasih Ya Allah atas kesempatan dan kepercayaan kepada hamba, semoga Engkau memberikan ilmu-Mu serta kawan-kawanku semua mengerti dengan kebenaran serta tiada gangguan makhluk dilangit yang ketujuh dan bumi yang ke tujuh dan ucapanku yang berasal dari-Mu dapat didengar dengan baik .

“Apabila jagad cilik wus ngemu Nur cahyo kang duweni kekuatan madangi alam jagad sak isine sak iki nganti sak lawase sayekti ngabekti marang Gusti Kang akaryo jagad kanthi lumintu.”

“ Bukti kasunyatan kagambar saka pelaksanaan kehambaan lan eling kehambaane.”

Cahaya hati yang paling dalam yang bersifat abadi.

“ Ilangno sifat angkara murka lan pengin duweke wong liyan ( ojo iri lan dengki ) keluwihane wong, terimoen Kanugrahaning saka kang Maha Widhi, yekti bakal ngemban amanahe Allah swt sehingga manungsa duweni hak ngucapake “ BISMILAHI ARRAHMAN ARRAHIM “ kang mandi, nyata maujud.

“Ngucap kang wus mangerteni dununge ilmu kang sejati “

“ Dengan nama-Nya”
“ Demi nama-Nya”
“ Bersama-Nya “
“ Atas nama-Nya “

Sebagai perwujudan dalam mempraktekkan /melaksanakan darmanya hidup sebagai wujud pemahaman makna yang Muhkamad dan yang Muthasyabihat, sehingga tiada jarak antara yang manusiawi dan Illahi  artinya titik temu antara hamba dan Tuhannya.( Dolkis Hospes Animae )

Manusia yang tahu akan dirinya yang sesungguhnya akan sanggup mengemban amanah Allah.

Allah menekankan kepada hambanya serta mewanti-wanti untuk belajar Al-Qur’an yang maha ilmiah, universal dan mutlak.

Manusia sebagai pengemban amanah Allah untuk mengatur alam jagad raya sebagai mana firman-Nya dalam ( surat Al-Ahzab : 72 ) “ Sesungguhnya telah Aku unjukkan amanah (perintah) kepada langit , Bumi dan gunung-gunung lalu enggan memikulnya dan takut menerimanya, kemudian amanah itu dipikul oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu aniaya lagi bodoh “

( Surat Al- Qomar SQ: 54 ayat 15 ) “ Sesungguhnya Kami tinggalkan demikian itu menjadi ayat ( tanda kekuasaan Kami ). Adakah orang yang mengambil peringatan (dari padanya ) ?

Allah memberikan amanah kepada manusia sekaligus memberikan Nur-Nya dan Ilmu-Nya kepada manusia itu.
Untuk itu sesuai dengan kehendak Sang Pencipta yaitu Allah SWT memberikan rahmat dan karunia-Nya berupa “NUR”kepada manusia dan kepada alam jagad raya.


Sebagaimana tertuang dalam ( Surat An-Nur SQ : 24 ayat 35 ) “ Allah (memberi ) Nur (cahaya) langit dan bumi umpama cahaya-Nya, seperti sebuah lubang didinding rumah, di dalamnya ada pelita. Pelita itu didalam gelas. Gelas itu seperti bintang yang berkilau-kilauan. Pelita itu dinyalakan dengan minyak yang diberkati, yaitu minyak zaitun yang ( tumbuh ) bukan di timur dan bukan pula di barat, minyak itu hampir bercahaya dengan sendirinya, meskipun tiada disentuh api. Cahaya berdampingan dengan cahaya. Allah menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya kepada cahaya-Nya itu. Allah menunjukkan beberapa contoh untuk manusia. Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”

Alam semesta yang tadinya tidak ada ( adam ) , memang gelap, sedang yang mendhohirkannya sehingga berupa kenyataan hanyalah kekuasaan Allah padanya. Karena itu siapa yang melihat benda alam ini , kemudian tidak terlihat olehnya kebesaran kekuasaan Allah yang ada pada benda itu sebelum dan sesudahnya, berarti ia telah disilaukan oleh cahaya. Bagaikan ia melihat cahaya yang kuat lalu ia mengira tidak ada bola yang menimbulkan cahaya itu, maka semua seisi alam ini bagaikan sinar, sedang yang hakiki terlihat hanya semata-mata kekuatan Zat Allah swt. Dan segala sesuatu itu pasti akan rusak dan hancur kecuali Dzat Allah.


Wahai para haji !!! untuk tidak tersesatnya , jangan kita salah memandang apa yang kita temukan dan dapati di Mekah dan Madinah, jangan sekali-kali kita disilaukan oleh cahaya dan tertutup baginya, dan jangan mengira tidak ada bola yang menimbulkan cahaya itu. Barang siapa melihat bayangan dan tidak melihat yang membayanginya disini terhijabnya. Ketahuilah yang menimbulkan cahaya itu adalah Dzat Allah yang tiada rusak dan hancur, yang awal tiada berawal dan yang terakhir tiada akhir, dan tiada yang dapat menyamainya “ LAISA KAMISLIH SAIUN “
Semoga kita menjadi haji yang mabrur, dan kami ucapkan salam bagi para sahabat kerabat kaum haji / muslimin seantero alam jagad raya ini .
Wasalamu alaikum Wr Wb.



Surabaya, Minggu Wage 1 Juni 2002
Penulis,
KARNO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar